[Perjalanan Menuju FKUI] Alya Iranti

Perkenalkan nama saya Alya Iranti, biasa dipanggil Alya, tepat saat ini umur saya 17 tahun, lahir di Jakarta, 18 Desember 1998. Saya berasal dari Jakarta dan tinggal di daerah Rawamangun. Saya berasal dari SMAN 21 Jakarta. Selama duduk di bangku sekolah menengah atas, saya mengisi keseharian saya dengan mengikuti ekskul cheerleading. Saya sangat menyukai olahraga ini, karna olahraga ini tidak hanya menyehatkan dan menguatkan tubuh akan tetapi juga mengajarkan saya untuk dapat bertanggung jawab dan bekerja sama yang baik dengan team saya. Karna cheerleading dapat dilakukan jika saya dan team saya memiliki kepercayaan yang kuat dengan satu sama lain. Saya mendapatkan amanat untuk menjadi seorang kapten didalam team saya, ini juga menjadi pengalaman yang baik untuk diri saya sendiri.

Saya merupakan anak ke 2 dari 3 ber-saudara. Baik adik maupun kakak saya keduanya sama sama terlahir sebagai seorang putra sehingga saya adalah satu-satunya anak perempuan dari kedua orang tua saya. Ayah dan Ibu saya keduanya memiliki profesi yang sama, yakni keduanya menekuni di bidang kedokteran. Ibu saya seorang dokter umum sedangkan ayah saya adalah dokter spesialis penyakit dalam.

Sejak kecil saya sudah diperkenalkan kedalam dunia medis oleh kedua orangtua saya. Ini menjadi salah satu faktor yang memotivasi diri saya untuk memasuki dunia kedokteran saat masih kecil. Dulu, Ayah saya sering mengajak saya untuk mengunjungi rumah sakit saat beliau sedang mengunjungi pasien.

Untuk berperan kedalam dunia medis tentu saya membutuhkan universitas yang terbaik di dalam dunia kedokteran, yaitu Universitas Indonesia. FKUI sudah dikenal sebagai fakultas kedokteran terbaik di seluruh Indonesia. Dapat dilihat dari lulusan dan alumni almameter UI itu tersendiri, seperti dr. Boyke Dian Nugraha, Sp.OG, menteri kesehatan Prof. Dr. dr. Nila Djuwita F. Moeloek, Sp.M (K), dan masih banyak lagi. Selain itu, fasilitas dan para pengajar yang FKUI milikipun dapat menunjang para mahasiswa untuk menjadi lulusan calon dokter-dokter terbaik. Oleh karena itu, saya membulatkan diri saya untuk berusaha sungguh-sungguh agar dapat menjadi mahasiswi FKUI.

Tentu untuk dapat diterima menjadi mahasiswi FKUI bukanlah hal yang mudah untuk didapatkan. Setelah usai nya ujian nasional saya mulai mempersiapkan diri saya untuk mengikuti ujian SBMPTN dan SIMAK UI, setiap harinya saya mengikuti program intensif untuk ujian yang akan datang. Namun saat itu saya masih saja teralihkan dengan hal hal lainnya, belum sepenuhnya fokus untuk belajar. Namun, saat pengumuman SNMPTN diumumkan dan saya mendapati kalimat “maaf anda tidak lolos seleksi SNMPTN..” hal inilah yang 100% memicu semangat saya untuk  mulai mengesampingkan hal hal lainnya dan mulai untuk belajar setiap harinya. Selama kurang lebih 3 minggu, hampir setiap harinya saya tidak henti-hentinya untuk mengulang kembali pelajaran yang telah dibahas, pagi siang dan malam sampai saya dalam sehari hanya tidur kurang lebih 4 jam.

3 minggu telah berlalu, dan akhirnya hari yang ditunggu-tunggu pun telah datang. 31 Mei 2016, ujian SBMPTN dilaksanakan dan pada tanggal  1 Juli 2016, ujian SIMAK UI dilaksanakan pula. Usai kedua ujian ini, saya bersyukur dan terus berdoa bahwa apapun hasil yang nantinya saya dapatkan, saya telah memberikan semua usaha terbaik yang saya bisa lakukan. Tiada putus nya do’a yang selalu saya panjatkan kepada Allah swt agar selalu diberi kemudahan untuk diterima di Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia jika itu merupakan jalan yang terbaik.

Hampir satu bulan saya terus dihantui akan pikiran “diterima dimanakah saya” hanya ini yang terus terlintas dibenak saya. Usaha dan doa sudah saya lakukan, juga doa dari seluruh keluarga saya, sampai akhirnya saya hanya dapat menyerahkan semuanya kepada Allah swt. 28 Juni 2016, hasil seleksi SBMPTN diumumkan tepat pukul 14.00, saya telah memasrahkan apapun itu hasilnya, karena saya yakin itu adalah jalan terbaik yang diberikan, dan Allhamdulillah setelah semua perjuangan yang dilaluipun membuahkan hasil, saya membaca “Selamat! Anda dinyatakan lulus seleksi SBMPTN 2016 di Pendidikan Dokter, Universitas Indonesia” saya tidak dapat menahan air mata, karna saya benar-benar tidak percaya bahwa saya akhirnya menjadi salah satu mahasiwi FKUI. Sayapun segera sujud kepada Allah SWT, Ibu saya segera lari memeluk saya dan kami berduapun menangis bersama. Allhamdulillah, Allah memberikan kesempatan yang sangat luar biasa ini kepada saya, dan tiada hentinya saya terus mengucap syukur kepadanya.

Diterima di FKUI adalah suatu kebanggan baik untuk diri sendiri maupun keluarga saya, namun ini hayalah gerbang pengantar saya untuk lebih mendalami dunia medis. Kedepannya, saya harus terus dapat mengembangkan diri agar menghasilkan prestasi yang dapat membanggakan nama baik alamameter UI, baik di bidang akademis maupun non akademis. Masih banyak hal yang harus saya pelajari, dan saya berharap untuk kedepannya agar saya dapat menjadi mahasiswi yang dapat berkontribusi didalam segala aspek khususnya bidang kedokteran untuk membawa nama baik Universitas Indonesia.

Perjuangan menuju Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia ini telah mengajarkan saya untuk terus berusaha, pantang menyerah, serta tidak mudah cepat puas akan sesuatu hal yang saya inginkan, walau terkadang untuk meraih tujuan itu sendiri banyak dipenuhi lika liku dan hal hal yang tidak saya inginkan. Namun saya yakin, jika saya benar benar berusaha dan terus berdo’a, saya pasti akan mendapatkannya jika itu adalah hal terbaik bagi diri saya sendiri, Karna sesungguhnya perjuangan tidak akan pernah menkhianati hasil.