[Perjalanan Menuju FKUI] Dinda Nisrina

Perjalanan Menjadi Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia
(Dinda Nisrina, 1606896483, Kel.17)

Perjalanan saya masuk FKUI mungkin sedikit berbeda di antara teman teman yang masuk bersama saya di angkatan 2016 ini. Saya lulus SMA di tahun 2015 dan pada saat itu saya sudah bercita cita berkuliah di Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, sayang nya pada masa itu pikiran saya belum terlalu fokus dan mungkin belum siap untuk diterima pada tahun itu. Disaat itu saya sangat bimbang memilih untuk kuliah di bidang yang sebenarnya tidak terlalu saya inginkan atau memilih untuk menghabiskan satu tahun pelajaran untuk mempersiapkan diri masuk ke Universitas yang saya idolakan. Akhirnya dengan penuh pertimbangan dan masukan dari orang tua saya memilih untuk mempersiapkan diri setahun dengan cara mengikuti salah satu bimbingan belajar di Jakarta dengan harapan saya dapat mencapai kuliah impian saya di tahun yang akan datang. Pada awalnya saya sangat tertekan dan merasa beda karena teman teman sekolah saya sudah masuk kuliah baru dan menjalankan pendidikan lanjutan mereka masing masing. Tapi disitu saya berpikir kegagalan saya diakibatkan oleh perbuatan saya sendiri jadi satu hal yang dapat saya lakukan adalah meluruskan tujuan dan fokus belajar untuk menghadapi ujian masuk perguruan tinggi tahun selanjutnya. Hampir setiap hari saya datang ke bimbingan belajar dengan penuh semangat mengingat kegagalan saya di tahun yang lalu. Ditengah perjuangan saya untuk menempuh ujian ujian di tahun 2016 kakek saya jatuh sakit dan dirawat intensif selama 3 bulan. Konsentrasi saya mulai buyar lalu suatu hari saya berpikir betapa bangga nya kakek saya apabila saya diterima di fakultas kedokteran di perguruan tinggi yang ternama walaupun pada saat itu kondisi tidak sadar. Motivasi dari diri saya menjadi semakin kuat dan semangat saya membara untuk menempuh ujian ujian tahun itu. Setelah terus berlatih soal dan mempelajari materi-materi yang ada dengan susah payah akhirnya saya menerima pengumuman yang sangat amat memuaskan tidak hanya untuk saya tapi untuk seluruh keluarga saya. Sungguh senang rasanya membuat semua orang disekitar saya begitu senang, sayang pada saat itu kakek saya yang jatuh sakit sudah tidak ada untuk merasakan rasa bahagia yang saya dan keluarga saya rasakan.