[Perjalanan Menuju FKUI] Khartika Mahardini

Nama saya Khartika Mahardini. Teman-teman saya biasa memanggil saya Tika, sedangkan mayoritas guru memanggil nama saya Khartika alasannya untuk membedakan dengan Tika yang lain mengingat nama terbilang cukup umum. Saya berasal dari SMA negeri 1 Bogor, sekolah yang banyak orang bilang salah satu sekolah terbaik di Kota Bogor,  juga sekolah yang telah memberi saya kesempatan  menjadi salah salau mahasiswi FKUI 2016 reguler yang berhasil lolos melalui jalur SNMPTN.

Pandangan saya mengenai FKUI sangat luar biasa. Salah satu fakultas kedoteran terbaik di negeri ini dengan dosen-dosen terbaik, lulusan-lulusan yang luar biasa serta kampus megah dengan berbagai fasilitias penunjang serta koneksi yang mungkin tidak dimiliki semua FK di Indonesia. Meskipun demikian hal tersebut bukanlah alasan utama saya memilih FKUI. Alasan utama saya adalah karena FKUI merupakan salah satu FK berkualitas dengan biaya pendidikan yang terbilang terjangkau juga karena dekat dengan orang tua saya, sehingga mudah bagi saya untuk  mengunjungi mereka di usia mereka saat ini.

Usaha yang saya lakukan untuk menjadi mahasiswi FKUI menurut pandangan saya cukup keras, tapi mungkin tidak sekeras teman saya yang lain. Mengingat saya berhasil diterima melalui jalur SNMPTN, usaha saya sudah di mulai sejak kelas 10. Saya selalu berusaha melakukan yang terbaik, mencurahkan seluruh kemampuan saya dalam menempuh ujian dan mengerjakan tugas serta sebisa mungkin tidak tergantung pada orang lain sebab kesuksesan dibangun oleh diri kita sendiri. Hal yang selalu saya tanamkan pula dalam setiap pekerjaan yang saya lakukan adalah ikhlas dan mencintai apa yang kita lakukan, niscaya pekerjaan akan terasa mudah tanpa beban.

Usaha keras tidaklah berarti tanpa doa, sebab semuanya pada dasarnya sudah ditetepkan oleh Allah swt dan hanya melalui doa kita dapat berkomunikasi dengan Allah swt. Orang tua saya pernah berkata sungguh sia-sia bilamana kita hanya mengandalkan doa tanpa usaha dan  sungguh sombong bilamana hanya mengandalkan usaha, jangan pernah menyepelekan kekuatan doa. Maka saya sebisa mungkin selalu mengusahakan menjaga bukan hanya ibadah wajib tetapi juga sunah ( tahajud, duha, tilawah, puasa senin kamis, dan menolong orang lain walau  hanya dengan ikut piket kelas) berharap semoga yang saya cita-citakan yang saya pikir terbaik menurut saya juga merupakan yang terbaik bagi Allah swt untuk saya.

Saat menunggu pengumuman SNMPTN memang tidak bisa dipungkiri pasti merasa gelisah dan takut. Tapi saya sebisa mungkin menanamkan untuk ikhlas, sebab yang saya minta bukan untuk lulus FKUI jika itu hanya akan membawa keburukan bagi saya. Saya meminta yang terbaik menurut Allah untuk saya. Hasil SNMPTN pun keluar dan Allah swt mengizinkan saya menempuh pendidikan di FKUI. Kesan saya setelah melewati semuanya adalah luar biasa. Mengalami sendiri hal yang selama ini hanya saya dengar dan saya percayai mengenai hebat, besar, dan luasnya nikmat Allah swt membuat saya semakin percaya bahwa skenario Allah adalah yang terbaik.

Harapan saya setelah berhasil menjadi mahasiswa FKUI 2016,  semoga saya dapat mempertahankan semangat ini sampai akhir hingga menjadi dokter yang tidak hanya handal tetapi juga berwawasan luas, berkatakter,  dan dapat mengabdi seutuhnya kepada bangsa dan negara. Selain itu terhadap keluarga saya, semoga saya dapat membawa manfaat, baik yang bersifat dunia maupun akhirat dengan menyadang profesi yang merupakan ladang amal yang luar biasa ini. Untuk FKUI semoga saya dapat membuat almamater bangga bukan hanya dengan prestasi yang bersifat akademik tetapi juga bidang lain seperti integritas dan sikap sebagai seorang dokter yang menceriminkan pendidikan karakter yang luar biasa di FKUI. Adapun kalimat yang senantiasa memotivasi saya yaitu : semua yang terjadi bukanlah kebetulan atau takdir, semuanya adalah skenario Allah swt yang sempurna. Jika sesuatu digariskan untukmu maka tidak akan pernah menjadi milik orang lain.