[Perjalanan Menuju FKUI] Rara Maasnika Adham

Perkenalkan, nama saya Rara Maasnika Adham, biasa dipanggil Adham. Saya dilahirkan di Mojokerto pada 12 Maret 2000. Saya sudah bersekolah di Jakarta sejak kelas 6 SD. Saya bersekolah dasar di SDN 01 Pondok Kelapa, diterima di SMPN 109 Jakarta lalu melanjutkan pendidikan saya di SMAN 81 Jakarta. Saya adalah anak pertama dari empat bersaudara. Sebagai anak pertama, saya dituntut untuk dapat menjadi contoh bagi adik-adik saya. Saya dituntut untuk dapat menempuh pendidikan di tempat terbaik.

Sejak kecil, cita-cita saya adalah menjadi seorang dokter.Dokter merupakan pekerjaan yang mulia karena dapat menolong orang lain. Tujuan utama saya menjadi dokter adalah untuk menolong orang tua dan keluarga saya apabila ada yang sakit. Dapat menjadi mahasiswa FKUI merupakan langkah besar bagi saya untuk dapat meraih cita-cita saya. Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia adalah FK terbaik di Indonesia. Banyak orang yang menyarankan kepada saya, jika ingin menjadi dokter yang hebat, berkuliahlah di FKUI.

Perjuangan untuk mencapai FKUI dimulai saat kelas 10 di SMAN 81 Jakarta. Semua guru memperingatkan jika ingin masuk PTN terbaik harus mendapat nilai yang bagus dari semester 1 dan harus menjaganya. Saya berusaha untuk mendapat nilai terbaik dengan belajar. Berbagai usaha di luar sekolah pun saya lakukan, salah satunya bimbingan belajar. Saya sudah mengikuti bimbingan belajar dari kelas 10 dan tidak berhenti sampai tamat SMA. Saya juga selalu berdoa memohon kepada Yang Maha Kuasa agar keinginan saya menjadi mahasiswa FKUI tercapai.

Menunggu keluarnya hasil SNMPTN sangat menegangkan. Saya selalu membayangkan kemungkinan terburuk yang akan terjadi. Walaupun UN telah selesai pada 12 April, saya terus mengikuti bimbingan belajar intensif. Beberapa Try Out dari bimbingan belajar tersebut saya ikuti  Saya berharap dengan tetap belajar saya bisa diterima di FKUI melalui jalur SBMPTN ataupun SIMAK apabila saya tidak diterima di jalur SNMPTN. Saya ingin tetap berusaha untuk mencapai tujuan saya yaitu FKUI. Saya selalu berdoa kepada Allah SWT memohon agar diterima di FKUI. Orang tua saya juga selalu berdoa untuk hal yang sama.

Pagi hari pada tanggal 10 Mei 2016, nilai UN diumumkan. Alhdulillah nilai UN saya memuaskan. Saat itu saya berharap ini adalah awal yang baik untuk pengumuman yang lebih menentukan di siang harinya. Saya menunggu dengan perasaan gelisah dan penasaran ingin cepat cepat mengetahui hasil SNMPTN. Siang harinya hasil SNNPTN sudah dapat dibuka. Saya diterima di unversitas yang sangat saya impikan yaitu UI. Saya sangat senang sekaligus tidak percaya melihat hasilnya. Saya sampai mengakses 3 web yang berbeda untuk meyakinkan kembali. Bukan hanya saya yang sangat senang, semua kerabat saya juga senang akan keberhasilan saya terutama orang tua saya.

Saya berharap dapat mencapai cita-cita saya, yaitu dokter. Saya berharap dapat menjadi dokter yang berkualitas karena dapat dididik oleh dosen yang berkualitas. Saya berharap keluarga saya selalu mendukung usaha saya. Saya juga berharap seluruh keluarga saya mendoakan yang terbaik untuk saya, terutama orang tua saya. Selanjutnya saya berharap FKUI dapat terus mempertahankan dan meningkatkan kualitasnya. Saya juga berharap seluruh peserta didik FKUI mencapai kesuksesan di masa depan.

Kutipan yang menjadi motivasi bagi saya sampai saat ini adalah hasil tidak akan mengkhianati usaha. Berbagai upaya telah saya lakukan untuk mencapai kesuksesan. Saya berusaha sebisa yang saya mampu untuk sampai sejauh ini menjadi mahasiswa FKUI. Menurut saya, segala upaya yang kita lakukan pasti akan membuahkan hasil. Hasil itu selalu berbanding lurus dengan usaha yang kita lakukan.