[Perjalanan Masuk FKUI] Rayhan Farandy

Assalamualaikum Wr. Wb.

Perkenalkan, nama saya Rayhan Farandy dan biasa dipanggil Rayhan oleh teman-teman saya. Saya SMA di SMAN 1 Tangerang, dan saya masuk FK UI melalui jalur SBMPTN. Banyak cerita sebenarnya mengapa saya memilih FK UI sebagai pilihan pertama saya di hampir setiap ujian yang saya ikuti, berikut kisahnya.

Saya sewaktu kelas 10 dan kelas 11 itu tidak belajar sama sekali dikarenakan saya ingin menikmati kehidupan selama di SMA. Namun saat kelas 12 saya tiba-tiba berpikiran bahwa ini sudah saatnya untuk “ambis” dan belajar dengan sungguh-sungguh. Saya benar-benar menyarankan apabila ada yang kasusnya seperti saya, segera belajar secepatnya di awal kelas 12 karena ini benar-benar salah satu kesempatan terakhir apabila ingin kuliah di tahun ini. Saat itu saya mencoba mengerjakan Try Out SBMPTN untuk pertama kalinya dan lumayan terkejut dengan hasil saya yang lumayan tinggi untuk pertama kali mencoba. Karena ternyata aku mampu untuk mencapai passing grade tinggi, saya putuskan untuk memilih kedokteran (karena itu memang cita-cita saya dari kecil).

Cara belajar saya adalah, setiap 2 bulan (dari bulan Juli) saya mulai belajar pelajaran matematika terlebih dahulu. Setelah sampai dua bulan, saya mulai belajar kimia. Setelah itu fisika, dan biologi. Saya belajar setiap pelajaran secara terpisah waktunya, agar saya bisa fokus dalam mempelajari 1 pelajaran terlebih dahulu. Saya belajar di sekolah dengan serius dan di tempat les hingga malam hari, demi mengejar passing grade FK UI yang sangat tinggi. Kenapa saya memilih FK UI sebagai pilihan pertama saat Try Out SBMPTN? Karena menurut saya FK UI merupakan fakultas kedokteran terbaik di Indonesia dan fakultas ini merupakan impian banyak orang yang hanya beberapa orang terpilih saja yang bisa masuk ke sini.

Waktu saat SNMPTN, saya tidak berani memilih FK UI karena ranking saya yang sangat tidak memungkinkan untuk diterima, sehingga saya memilih FK Udayana. Namun, saya tidak keterima dan ada 2 anak dari sekolah saya yang keterima undangan masuk FK UI. Saya cukup kecewa namun hanya sesaat. Saya tetap melanjutkan belajar agar bisa tetap berjuang di SBMPTN.

Saat SBMPTN pun tiba, saya berusaha untuk menenangkan diri agar tidak stress dan ketakutan saat mengerjakan soal SBMPTN ini. Saat saya sudah sampai di lokasi ujian, saya lupa membawa jam tangan dan itu benar-benar membingunkan karena tidak terlihat sebuah jam pun di ruangan yang saya ujian pada saat itu. Saya menelfon orang tua untuk membawakan saya jam agar saat mengerjakan TKPA saya bisa mengatur strategi waktu mengerjakan SBMPTNnya. Saat mengerjakan SAINTEK, saya mengerjakan biologi terlebih dahulu dan mencoba menjawab semuanya namun hanya bisa menjawab 14. Kemudian pelajaran yang paling saya sukai yaitu Kimia saya kerjakan 14 juga. Fisika saya hanya bisa menjawab 5 nomor dan matematika hanya bisa menjawab 7 nomor. Jujur itu semuanya jawaban yang tidak yakin 100% tapi saya tetap berusaha optimis bahwa saya sudah memberikan yang terbaik. Saat TKPA, jam tangan saya sudah ada di saya sehingga saya bisa melakukan strategi dalam mengerjakan TKPA. Saya kerjakan TPA, B.Indo, B.Inggris, baru matematika dasar. Saya mengerjakan TKPA semua nomor kecuali matematika dasar saya hanya bisa mengerjakan 8 nomor. Setelah selesai SBMPTN saya berkumpul bersama teman-teman yang lain beristirahat dan pergi ke tempat les lagi untuk belajar SIMAK UI dan UM UNDIP.

Saat menunggu pengumuman 1 bulan merupakan 1 bulan terlama dalam hidup saya, lumayan menegangkan namun tetap berbahagia karena itu merupakan waktunya liburan. H+2 setelah SBMPTN, saya dengan rasa penasaran yang cukup tinggi mengecek jawaban-jawaban SBMPTN saya. Dan dengan rasa terkejut, passing grade saya jauh di bawah passing grade FK UI tahun lalu. Saya benar-benar sedih nangis dan itu benar-benar beberapa hari sebelum SIMAK UI, sehingga saya kurang bisa fokus dalam belajar untuk SIMAK UInya jadi saya menyarankan agar tidak mengecek jawaban SBMPTN karena itu bakal menyakitkan hati sekali. Saat J-1 pengumuman SBMPTN, saya solat dan benar-benar berdoa meminta kepada Tuhan agar diberikan hasil yang terbaik. Setelah membuka pengumuman, Alhamdulillah saya keterima di kedokteran Universitas Indonesia. Ibu dan nenek saya menangis setelah mengetahui hasil dari SBMPTN tersebut, saya senang bisa membanggakan keluarga saya.

Harapan saya buat diri saya sendiri semoga saya bisa menjadi orang yang lebih baik daripada sebelumnya, semoga saya bisa menjadi dokter yang benar-benar bermanfaat bagi negara. Harapan buat orang tua semoga mereka tetap bisa mendukung saya selama saya belajar di fakultas kedokteran ini, apalagi saat jatuh saya butuh banget bantuan mereka. Harapan untuk FK UI semoga kita bisa tetap mempertahankan FK UI sebagai fakultas kedokteran terbaik di Indonesia dan kelak kita semua, lulusannya akan menjadi dokter-dokter yang sangat berguna bagi bangsa.

Demikian sudah essay dari saya, mohon maaf apabila ada kesalahan kata, ejaan, dan lain-lain. Sekian dan terima kasih.

Wassalamualaikum Wr. Wb.