[Perjalanan Menuju FKUI] Heidi Indraswara Satari

Perkenalkan, nama saya Heidi Indraswara Satari, mahasiswi baru Fakultas Kedokteran

Universitas Indonesia Kelas Khusus Internasional angkatan 2016. Saya hanya seorang perempuan

18 tahun dari SMA Al-Izhar Pondok Labu dengan mimpi besar yang Alhamdulillah diberi

kesempatan oleh Allah dalam mencapai salah satu impian terbesarnya sejak kecil, yaitu masuk ke

dalam fakultas kedokteran. Percayalah, perjalanan saya mencapai titik ini bukan hal yang mudah

dan sederhana. Pada kesempatan kali ini, izinkan saya berbagi pandangan atas pengalaman

pribadi yang saya harap dapat berguna bagi para pembaca.

Karena cita-cita sebagai seorang dokter anak mulai terbesit sejak kecil, saya mempunyai

strategi untuk tetap berada di Al-Izhar Pondok Labu dari SD hingga SMA, yang saya harap jika saya

terus berusaha menjadi yang terbaik di sekolah, ada kemungkinan untuk mendapat kesempatan

jalur SNMPTN Undangan di Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia. Memasuki kelas 12 di SMA

Al-Izhar, saya mendaftar ke dua tempat bimbingan belajar karena target besar saya merupakan

masuk ke Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia. Saya pun mendaftar di berbagai universitas

swasta yang memiliki fakultas kedokteran sebagai cadangan. Mengapa saya berjuang lebih keras

untuk masuk Universitas Indonesia? Saya memandang Universitas Indonesia sebagai wadah yang

sangat cocok bagi mahasiswanya untuk berkembang dalam berbagai bidang, dengan memiliki titel

nomor 1 di Indonesia, terutama untuk kedokterannya.

Walau peringkat saya turun saat semester 4, dengan tidak memakan waktu lama untuk

bersedih, saya menyusun strategi untuk mendaftar Talent Scouting yang pada awalnya saya

hindari. Setelah mendaftar Talent Scouting untuk FKUI KKI, pada suatu siang saya menerima

telepon yang merupakan panggilan dari panitia Talent Scouting agar saya mengikuti wawancara

dan tes MMPI. Dengan hanya beberapa hari persiapan yang dibantu oleh kakak-kakak kelas, guru

sekolah, serta keluarga, saya akhirnya melewati tahap wawancara dan tes MMPI. Namun, tiba-tiba

orang tua saya mendapat panggilan dari panitia Talent Scouting yang meminta saya mengulang tes

MMPI bersama empat orang lainnya, karena satu dan lain hal.

Pada hari pengumuman, saya tidak banyak berharap karena kejadian saya dalam

mengulang MMPI, walau masih saja saya merasakan takut yang beragam rupanya. 16 Mei 2016

pukul 15.15, di mana situs penerimaan baru saja dapat terakses, meliihat sebersit “Congratulations

...” saya langsung memeluk ibu saya dan menangis bersama di dalam mobil. Begitu senang, tidak

percaya, lega, dan berbagai perasaan lainnya yang jujur tidak bisa saya tuangkan ke dalam kata-

kata, saya rasakan bersamaan pada saat itu. Saya bersyukur kepada yang Maha Kuasa karena

atas rahmat dan izin-Nya, saya dapat masuk ke dalam Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia

Kelas Khusus Internasional.

Saya berharap dengan berkah ini, saya tetap dapat menjadi orang yang rendah hati, tekun,

dan semangat untuk mencapai niat saya menjadi seorang dokter yang dapat berguna bagi bangsa

dan dunia. Harapan juga saya berikan kepada keluarga saya agar terus memberi dukungan

sepenuh hati. Selain itu, saya harap Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia terus berkembang

seiring berjalannya zaman, sehingga tetap menjadi yang terbaik dan menghasilkan dokter-dokter

yang terbaik pula.

Saya sadar, bahwa hasil ini merupakan sebagian kecil usaha saya sendiri, sedangkan

sisanya adalah campur tangan Yang Maha Kuasa. Saran saya kepada pembaca yang sekiranya

ingin masuk ke dalam fakultas kedokteran, bersihkan niat kalian terlebih dahulu, karena menjadi

dokter ialah pilihan hidup dengan tanggung jawab yang sangat besar. Lakukan segala sesuatu

dengan efisien dan seimbangkan belajar dengan bermain, jangan paksakan diri kita saat sudah

mulai jenuh, karena hanya kita yang mengetahui kemampuan maksimal diri masing-masing. Selalu

ingat bahwa kita sebagai manusia memiliki peran penting dalam mengubah nasib kita dengan

berusaha secara maksimal dan berdoa kepada-Nya, namun dibalik itu semua ada rencana terbaik

Allah yang tidak pernah dapat kita ramalkan.

“Do your best and God will do the rest”

Komentar

Posting Komentar