Perkenalkan nama saya Ko Abel Ardana Kusuma, alumni SMA Karangturi Semarang angkatan 2016. Sejak kecil, saya sudah mengagumi FKUI sebagai fakultas kedokteran terbaik di Indonesia atas prestasi dan tokoh-tokoh bangsa yang telah lahir dari FKUI. Salah satu faktor mengapa saya memilih FKUI sebagai tempat studi lanjutan saya adalah biaya kuliah yang diperlukan di FKUI jauh lebih murah dibandingkan dengan fakultas kedokteran universitas swasta.
Ketika itu bulan Februari 2016, pendaftaran SNMPTN telah dimulai. Saya dan teman-teman saya yang berkeinginan untuk melanjutkan pendidikan di perguruan tinggi negeri segera memasukkan data, memeriksa data, dan melengkapi registrasi sebagai persyaratan utama untuk mengikuti SNMPTN. Jujur pada saat menunggu pengumuman SNMPTN, perasaan saya sungguh kacau. Sebagian diri saya ada rasa optimis bisa menembus FKUI, namun sebagian diri saya merasa pesimis karena tidak ada alumni FKUI di sekolah saya. Akhirnya pengumuman SNMPTN pun tiba. Sayangnya, saya dinyatakan tidak lulus dalam seleksi itu. Mendadak saya menjadi sangat sedih, sampai-sampai saya me-refresh halaman pengumuman SNMPTN terus menerus berharap hasilnya bisa berubah. Salah satu faktor yang membuat saya sangat sedih adalah rasa takut bahwa saya belum bisa kuliah tahun ini. Saya menyempatkan diri untuk berdiam sendiri sejenak saat itu untuk menenangkan diri dan mencoba mencari solusi untuk masalah tersebut.
Akhirnya, saya memutuskan untuk mendaftarkan diri saya dalam SBMPTN dan segera mengambil kursus untuk menghadapi tes seleksi tersebut. Pada tanggal 15 Mei 2016, saya berangkat dari Semarang ke Jakarta untuk mengambil kelas TRUST khusus SBMPTN yang diselenggarakan oleh Wardaya College. Di sana saya tidak sendirian, melainkan teman sekolah saya yang ingin melanjutkan studinya di ITB juga menemani saya untuk belajar bersama demi kelulusan SBMPTN bersama. Kami berkenalan dengan pejuang ujian tulis lainnya di sana, dan mereka semua sungguh membuat pelajaran menjadi menyenangkan demikian pula dengan para staf pengajar di sana yang sangat kompeten. Sebenarnya kelas TRUST ini diadakan hingga tanggal 28 Mei 2016, namun sayangnya saya hanya dapat ikut sampai tanggal 22 Mei 2016 karena ada urusan keluarga di Semarang. Berbekal materi yang telah diberikan selama seminggu di sana dan buku yang saya beli dari Wangsit Education, saya belajar secara mandiri semenjak saya sampai di Semarang hingga tanggal pelaksanaan tes, yakni 31 Mei 2016. Saya mendapat lokasi tes di Universitas Negeri Semarang yang jaraknya sangat jauh dari rumah saya sehingga saya harus berangkat lebih awal daripada yang lain. Meskipun sudah berangkat lebih awal, jalanan yang macet membuat saya hampir saja terlambat untuk mengikuti SBMPTN. Beruntunglah saya bisa sampai di ruang tes pada pukul 07.15, 15 menit sebelum tes SBMPTN dimulai.
Bel berbunyi, waktu menunjukkan pukul 07.30 yang berarti waktu pengerjaan SBMPTN telah dimulai. Saya membuka naskah soal SAINTEK SBMPTN, dan saya terintimidasi dengan soal yang saya lihat. Soal-soal tahun ini sangat berbeda dengan tahun-tahun sebelumnnya, yang biasanya hampir mirip dengan soal UMPTN, ini jauh lebih sulit dari sebelumnya. Demikian pula dengan naskah soal TPA yang kerap menjadi andalan peserta pun tingkat kesulitannya meningkat drastis dibandingkan dengan tahun yang dahulu. Namun untuk mengantisipasi hal itu, saya berbicara kepada diri saya sendiri bahwa saya sudah belajar, berarti saya harus bisa mengerjakan soal-soal ini.
Hasil SBMPTN diumumkan tanggal 28 Juni 2016 pukul 14.00, sungguh interval waktu yang lama dan menegangkan dalam menunggu pengumuman, yakni hampir 1 bulan. Hari-hari penantian aku lewati dengan berkumpul bersama keluarga, melakukan berbagai hal yang aku sukai, dan tak lupa berdoa memohon kepada Tuhan untuk diberikan hasil yang terbaik untuk saya.
Tiba juga tanggal 28 Juni 2016. Rasa gemetar sudah menghantuiku sejak aku terbangun dari tidurku. Hari itu, saya memasak dan menonton film bersama dengan kakak saya untuk mengurangi kekhawatiran saya. Jujur, penantian dari jam tujuh pagi hingga jam dua siang itu terasa seperti berhari-hari yang penuh dengan ketidakpastian. Jam demi jam berlalu, akhirnya tibalah pukul 14.00. Saya membuka website sbmptn.ac.id untuk memeriksa hasil SBMPTN saya namun tidak bisa diakses karena terlalu banyak orang yang mengakses. Saya menunggu 10 menit lalu saya buka.. dan terpampanglah hasil ujian SBMPTN tersebut. Puji Tuhan, saya diterima menjadi mahasiswa baru FKUI angkatan 2016. Saya sempat terdiam sebentar.. seakan untuk berkata-kata pun saya tidak bisa. Serentak saya dan kakak saya langsung berpelukan karena sangat bahagia serta saya segera memberitahu kabar baik tersebut kepada seluruh keluarga saya.
Sehabis diterima di FKUI, perjalanan saya belum selesai. Masih banyak harapan-harapan dari orang-orang terdekat yakni keluarga untuk saya. Mereka berharap agar saya hendaknya bisa menjadi mahasiswa yang berprestasi tanpa melupakan aspek sosial dan aspek spiritual. Dari diri saya sendiri, saya juga berharap agar saya bisa menjadi berkat di antara para mahasiswa lain dan memberikan usaha terbaik saya dalam dunia perkuliahan. Untuk FKUI sendiri, harapan saya adalah FKUI dapat selalu memberikan yang terbaik dalam segi apapun untuk mahasiswanya serta tetap mempertahankan posisinya menjadi fakultas kedokteran terbaik di Indonesia.
Tentu diperlukan usaha yang tidak mudah untuk masuk ke FKUI, namun, percayalah, dengan rutin berdoa, belajar, dan restu dari banyak orang, tidak ada yang tidak mungkin. Cerdas saja tidaklah cukup, karena tekun atau tidaknya kita dalam berlatih juga sangat mempengaruhi hasil yang akan kita dapatkan. Untuk menyemangati diri saya dalam berlatih untuk ujian SBMPTN, saya memiliki sebuah quotes yang akan membangkitkan semangat kita sebagai berikut.
“Life is 10 percent what happens to you and ninety percent how you respond to it.” – Lou Holtz
abellll... boleh minta buku wangsitnya enggak buat adek kelasku?
BalasHapusSelain keluarga Abel, aku juga berharap banyak dari Abel, hahaha.
BalasHapusSukses selalu calon dokter Abel!! Your friends are with youuuuuu
BalasHapuswii calon dokter ganteng
BalasHapusJangan mau dimodusin pasien ya beel
BalasHapusAbeeeeeel konco jowoku, semangat Abel!!!
BalasHapus