[Perjalanan Menuju FKUI] Sheila Fajarina Safety

Assalamualaikum semua!
Halo, perkenalkan nama saya Sheila Fajarina Safety, biasa dipanggil Sefti. Sekarang ini status saya adalah seorang mahasiswa di Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI) program reguler. Saya salah satu mahasiswa baru FKUI angkatan 2016 yang diterima melalui jalur SNMPTN atau lebih dikenal dengan jalur undangan. Saya berasal dari Surabaya, cukup jauh dari Depok. Sebelumnya saya bersekolah di SMA Negeri 5 Surabaya. Penasaran bagaimana perjalanan saya menuju FKUI? Simak cerita saya di bawah ini!

Pertanyaannya adalah mengapa harus FKUI? Bukannya di Surabaya juga ada banyak FK?
Menurut saya FKUI itu tidak seperti FK yang lainnya. FKUI itu beda. Saya sudah membanding-bandingkan FKUI dengan FK-FK lainnya sebelum saya memutuskan ingin berkuliah di FKUI. Apa saja perbedaannya? Pertama, FKUI adalah sekolah kedokteran yang tertua di Indonesia. Dengan umurnya yang hampir dua abad, FKUI jelas memiliki pengalaman dalam mencetak doker yang tentunya tidak diragukan lagi kualitasnya dibandingkan sekolah kedokteran lainnya. Kedua, FKUI tidak berorientasi pada uang. FKUI terkenal dengan biaya kuliahnya yang murah. Yang saya lihat, FKUI sangat berfokus pada bagaimana mencetak dokter yang memiliki empati dan sadar akan makna profesi dokter yang sesungguhnya. FKUI mencetak dokter-dokter yang tidak hanya berkualitas, tetapi juga dokter yang memahami bagaimana itu profesi dokter yang seharusnya. Dokter yang tidak berorientasi pada uang, tetapi berorientasi pada bagaimana mengerahkan semua kemampuannya untuk menyelamatkan nyawa orang.

Lalu usaha apa saja yang saya lakukan agar bisa diterima di FKUI? 
Usaha yang saya lakukan sehingga saya bisa diterima di FKUI adalah menggunakan waktu tiga tahun saya selama di SMA dengan sebaik-baiknya. Selama tiga tahun itu, saya berusaha sebaik mungkin mengerahkan semua kemampuan saya dalam menjalani pendidikan saya. Saat di kelas, saya mendengarkan guru dengan baik dan mencatat poin-poin penting yang sering ditekankan oleh guru. Saat ada tugas, saya berusaha agar mengerjakannya dengan maksimal dan sebaik mungkin. Saat ada ulangan, saya belajar tentang materi yang akan diujikan dan mengingat kembali poin-poin penting yang telah saya catat.
Selain berusaha semaksimal mungkin dalam kegiatan di kelas, saya juga berusaha untuk berprestasi di luar kelas. Selama SMA, saya sering mengikuti olimpiade kimia baik yang diadakan oleh pemerintah, maupun yang diadakan oleh perguruan-perguruan tinggi. Dulu, saat kelas 11 dan 12, hampir setiap Sabtu dan Minggu pasti saya ada lomba. Entah itu saya sudah kalah di awal, lolos ke babak semifinal, hingga berhasil menjadi juara, saya tetap menjalaninya agar menambah pengalaman dan melatih mental bertanding saya. Orang tua saya lah yang paling menyemangati saya untuk tidak pernah putus asa saat kalah dalam lomba. Sertifikat-sertifikat dari sering mengikuti lomba-lomba dapat saya lampirkan dalam pendaftaran SNMPTN sebagai pertimbangan penerimaan saya melalui jalur undangan.
Tips saya untuk kalian yang sangat ingin masuk FKUI melalui jalur SNMPTN hanya satu, yaitu benar-benar kerahkan semua kemampuanmu semaksimal mungkin selama tiga tahun di SMA. Jangan kalian sia-siakan tiga tahun kalian hanya untuk main-main. Untuk saya sendiri, merupakan suatu kebanggaan tersendiri saat hasil usaha tiga tahunmu dihargai dengan masuk FKUI tanpa melalui tes apapun. Tetapi ingat, lihat lagi seberapa besar peluang kita dalam persaingan SNMPTN itu. Selain itu, jangan terlalu berharap bisa lolos jalur SNMPTN. Tetap persiapkan diri untuk menghadapi ujian tulis baik itu SBMPTN maupun SIMAK UI karena tidak ada jaminan kalau kita pasti diterima di FKUI melalui jalur undangan. Dan yang paling penting, jangan lupa doa dan berserah diri kepada Allah. Jangan lupa kita pasrahkan segala hasil akhir kita nanti ke Allah.
Selama menunggu pengumuman hasil SNMPTN, perasaan saya sangat tidak karuan. Saya tidak lupa selalu berdoa kepada Allah setelah salat agar diberi ketenangan hati dan meminta hasil yang terbaik untuk saya. Selain berdoa, saya juga tetap mempersiapkan diri saya untuk SBMPTN dan SIMAK. Karena memang seperti kata kebanyakan orang, SNMPTN adalah misteri. 
Saat hari H pengumuman SNMPTN yang ternyata dimajukan sehari, saya sangat takut apakah saya lolos atau tidak. Saya takut akan mengecewakan orang tua saya lagi karena dua hari sebelumnya nilai UNAS saya kurang begitu bisa memenuhi ekspektasi kedua orang tua saya. Saya ingat sekali pada hari itu, hari Senin 9 Juli 2016, saya tidak bisa tidur sejak malam saking campur aduknya perasaan saya. Tepat jam 13.00 WIB, saat membuka web pengumuman SNMPTN, alangkah senangnya saya saat mendapat tulisanSelamat, Anda dinyatakan lulus SNMPTN 2016”. Orang tua saya, keluarga saya, semua teman-teman dekat saya, bahkan guru-guru saya ikut senang dan memberi selamat kepada saya. Ditambah lagi hal ini bisa menjadi obat bagi ibu saya karena kebetulan juga ibu saya baru saja keluar dari rumah sakit. Memang benar, melihat orang lain bahagia karena kita itu merupakan suatu kesenangan batin tersendiri.
Harapan saya selama di FKUI nanti, saya bisa benar-benar belajar bagaimana mana menjadi dokter yang seharusnya. Saya ingin menjadi seorang dokter yang memiliki rasa empati yang tinggi kepada pasien-pasien saya. Saya juga ingin menjadi dokter yang mengabdikan diri saya untuk menolong orang lain tanpa mengharapkan imbalan. Saya juga berharap nantinya selama di FKUI saya bisa berprestasi sehingga bisa selalu membanggakan keluarga dan teman-teman saya, khususnya kedua orang tua saya yang sudah mendidik saya sejak kecil.
Perjuangan menuju FKUI bukanlah perjuangan yang mudah. Banyak hal yang harus dikorbankan. Tetapi benar, usaha tidak akan pernah mengkhianati hasil. Dengan semua pengorbanan saya, sekarang saya bisa menjadi salah satu yang beruntung dari sekian banyak yang mengharapkan bisa menjadi bagian dari FKUI 2016. 2016 JUARA!

Allah knows you’re tired of trying. The journey there may seem difficult, but Allah would never put you in a situation you can’t handle.
-Anonymous

Sheila Fajarina Safety
Kelompok 13

Komentar

  1. "Jangan kalian sia-siakan tiga tahun kalian hanya untuk main-main."

    HAHAHA aku banget

    BalasHapus
  2. Mba sella ncen teladan tenan wkwkwkwk

    BalasHapus
  3. Kok gapernah ketemu di OSN wkwk, oiya, beda daerah

    BalasHapus
  4. Badohhh anak OSN ampun dahhh... Good luck di kedokteran!!!!

    BalasHapus

Posting Komentar