[Perjalanan Menuju FKUI] Afifah Utami


Perjalanan Menjadi Mahasiswa UI
Nama saya Afifah Utami. Saya mahasiswa baru Universitas Indonesia di fakultas kedokteran. Saya masuk melalui jalur SBMPTN.  Saya lulusan dari SMAN 2 kebumen, Jawa Tengah.  SMAN 2 Kebumen merupakan sekolah favorit yang ke-2 di Kebumen. Sebenarnya saya bukan asli dari Kebumen, saya berasal dari Jakarta yang merantau ke Kebumen. Saya tinggal dengan tante saya di Kebumen sedangkan orang tua saya di Jakarta.Setelah ujian nasional saya pindah ke Jakarta lagi agar saya bisa konsen belajar karena rumah saya sepi ketika orang tua saya pergi, sehingga saya ingin melanjutkan belajar di rumah sendiri. Dan saya juga pindah tempat les dari Kebumen ke Jakarta.
Awalnya saya berniat untuk masuk di jurursan farmasi, tetapi ayah saya menyarankan agar saya masuk di fakultas kedokteran. Karena menurut ayah saya tanggung jika hanya belajar tentang obat-obatan saja. Kemudian di keluarga saya hanya saya yang berjurusan IPA sehingga ayah saya kepingin saya agar mengambil fakultas kedokteran, terutama fakultas kedokteran Universitas Indonesia. Ayah saya mengharapkan sekali saya bisa masuk di perguruan tinggi negeri karena kaka saya masih kurang beruntung untuk mendapatkan perguruan tinggi negeri. Awalnya saya ragu masuk fakultas kedokteran di Universitas Indonesia karena menurut saya fakultas kedokteran di Universitas Indonesia itu sulit didapat karna kulitasnya yang bagus dan saingannya yang pintar-pintar. Tetapi berkat dorongan orang tua saya saya jadi memberanikan diri untuk mendaftar di Universitas Indonesia lewat jalur SBMPTN.
Di SMA saya belum pernah mendapatkan prestasi apapun dan saya termasuk orang yang mudah menyerah. Banyak orang yang menganggap saya mustahil masuk fakultas kedokteran Universitas Indonesia, karna proses belajar saya yang mudah menyerah dan selalu tidak serius di dalam kelas. Tetapi ada juga yang percaya bahwa saya bisa masuk Universitas Indonesia.  Ketika saya tidak lulus pada seleksi SNMPTN saya sempat menyerah bahwa saya tidak dapat masuk di fakultas kedokteran manapun, tetapi kedua orang tua saya selalu memberi semangat dan nasihat kepada saya agar tidak mudah menyerah. Karna dari pengalaman pahit dan berkat dorongan orang tua saya akhirnya bertekad bahwa saya bisa masuk fakultas kedokteran. Pada awalnya memang saya merasa agak berat tapi saya tidak akan mudah menyerah kali ini. Saya akan membuktikan kepada teman-teman yang merendahkan saya bahwa saya bisa masuk di fakultas kedokteran.
Menurut saya belajar di tempat les itu belum cukup saya masih harus ada tambahan lagi jika saya ingin masuk di Universitas Indonesia. Satu bulan sebelum SBMPTN saya selalu menghabiskan waktu di tempat les-lesan. Sebenarnya saya agak ragu untuk masuk Universitas Indonesia karna saya masih tidak percaya diri dengan sistem belajar saya yang sudah terlambat ini. Saya pernah bilang kepada orang tua saya bahwa saya ragu untuk mendaftar SBMPTN di fakultas kedokteran Universitas Indonesia, tetapi orang tua saya kekeh agar saya mendaftarkan diri di Universitas Indonesia. Sehingga ada pertengkaran kecil saya dengan orang tua saya khususnya ayah saya. Yang menyebabkan saya tidak berkomunikasi selama tiga hari dengan ayah saya. Pas yang ketiga harinya saya minta maaf kepada ayah saya karena saya merasa bersalah telah membantah keiinginannya. Setelah kejadian itu saya meningkatkan sistem belajar saya yaitu dengan menambah les prifat dengan teman ayah saya. Selama itu waktu saya habiskan dengan belajar di tempat les dan prifat. Saya berfikir tidak akan menyianyiakan waktu yang sedikit ini untuk bermain-main.

Dan selama saya belajar saya juga tidak lupa berdoa dan solat pada waktunya. Karena menurut saya hanya belajar saja tidak cukup. Harus ada dorongan doa dari diri sendiri dan ornag tua. Sebelum saya berangkat untuk belajar di tempat les atau prifat saya selalu meminta restu dari orang tua saya agar pelajaran yang saya pelajari selalu saya ingat dan mengerti. Saya bangun pagi jam 03.00 untuk bangun solat tahajjud dan sehabis solat tahajud saya memulai belajar sendiri di kamar saya. Karena menurut saya belajar di pagi hari setelah solat tahajud itu lebih menyenangkan dan lebih konsentrasi sehingga mudah di fahami dan masuk ke otak.
Saya juga sempat berkonsultasi dengan guru prifat saya tentang perkembangan selama saya tambahan dengan beliau. Dan menurut beliau perkembangan saya masih kurang jika saya ingin masuk fakultas kedokteran Universitas Indonesia. Sehingga saya diberi latihan soal-soal lagi untuk menaikkan perkembangan saya. Sesekali orang tua saya juga mengajak jalan-jalan agar saya tidak tertekan pada pelajaran. Menurut saya terlalu berlebihan belajar juga tidak baik, seperti mesin yang selalu dipake akan panas bahkan bisa meledak. Begitu juga dengan otak bisa-bisa kita akan tertekan dan pelajaran yang kita sudah faham akan buyar. Sewatku sehari sebelum ujian saya mengusahakan diri saya agar tidak deg-degkan dan tegang karena saya termasuk orang yang mudah tegang dan jika sudah tegang pelajaran yang sudah dimengerti akan buyar. Saya menenangkan diri saya dengan mengecek peralatan tulis, mendengarkan lagu, tiduran, bermain hp dan mengecek sekolah yang akan dipakai untuk seleksi SBMPTN besok hari. Kegiatan tersebut menurut saya sudah bisa menenangkan saya agar tidak deg-degkan. Saya berusaya agar tidak memikirkan besok hari ujian SBMPTN.
Pada saat ujian SBMPTN saya sempat merasa deg-degkan karena saya tidak di antar oleh orang tua. Saya diantar dan dijemput oleh tukang ojek langganan saya,Tetapi saya tetap meminta doa restu kepada mereka agar saya dapat mengerjakan SBMPTN dengan lancar . Pada saat saya deg-degkan saya mengeluarkan keringet dingin dan lemas tetapi saya berusaha agar tidak deg-degkan dan saya berhasil membuat diri saya tidak deg-degkan. Alhamdulillah saya agak mudah mengerjakan soal sbm mungkin karena doa orangtua saya dan usaha saya. Setelah ujian SBMPTN saya belum selesai karena setelah itu saya masih harus berjuang di SIMAK-UI karena menurut saya semakin banyak saya mengikuti test-test yang ada semakin banyak juga saya membuka peluang untuk bisa masuk.Pada saat pengumuman SBMPTN yaitu pada tanggal 28-juli-2016 saya diterima masuk di fakultas kedokteran Universitas Indonesia.

Komentar

Posting Komentar