[Perjalanan Menuju FKUI] Alesia Prilya Maua



Nama saya Alesia Prilya Maua. Menjadi dokter sudah menjadi mimpiku. Sejak kecil, aku selalu senang membaca ilmu medis. Tubuh manusia adalah sebuah organisme hidup yang sangat kompleks yang Tuhan telah ciptakan dan kemampuan untuk memahami kompleksitas tubuh manusia merupakan hal yang luar biasa. Saya selalu mengagumi cara dokter bekerja, dari menemukan penyakit sampai ke proses penyembuhan.

Saya menyadari bahwa menjadi dokter tidak serta merta tentang memnyembuhkan orang. Saya melihat orang dibalik mantel putih tersebut merupakan perwujudan dari sebuah ‘harapan’. Menjadi seorang dokter artinya memberikan seorang pasien ‘harapan’. Harapan untuk pulih dan menjadi sehat kembali. Dan menjadi ‘harapan’ tersebutla yang ingin saya lakukan di hidup saya. Sudah menjadi keinginan saya untuk membantu orang yang sedang dalam kesusahan. Melihat orang menjadi sehat kembali menyenangkan hati saya.

Banyak orang berkata pada saya bahwa Universitas Indonesia merupakan universitas terbaik di Indonesia dan memiliki fakultas kedokteran terbaik di Indonesia. Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia banyak menghasilkan dokter-dokter terbaik di Indonesia. Menurut saya, jika seseorang ingin menjadi yang terbaik, maka ia harus belajar ditempat terbaik. Maka dari itu, saya sangat ingin belajar ilmu medis di Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia agar saya bisa menjadi dokter yang hebat.

Perjalanan saya untuk masuk ke Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia dimulai dari saya masuk Sekolah Menengah Pertama. Saya menggemari pelajaran biologi. Saya senang berdiskusi dengan guru biologi saya. Saya mempersiapkan Ujian Nasional dengan baik agar bisa diterima di Sekolah Menengah Atas favorit di Jakarta untuk memudahkan saya diterima di Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia.

Kemudian saya melanjutkan studi ke jenjang Sekolah Menengah Atas. Senang sekali bisa diterima di Sekolah Menengah Atas Negri 8, dimana alumninya banyak yang diterima di Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia. Saya menjalani kelas 10 saya dengan susah payah.

Selain lokasi sekolah saya yang jauh dari rumah, saya juga harus beradaptasi dengan sistem sekolah baru saya ini. Belum lagi diberatkan dengan kegiatan-kegiatan organisasi dan soal-soal ulangan sekolah saya yang memang dikenal sulit. Tetapi, seiring dengan berjalannya waktu, saya sudah mulai bisa beradaptasi dengan kegiatan akademik maupun non-akademik. Saat saya menduduki kelas 11, saya mulai bisa menyeimbangkan proses pembelajaran saya dengan kegiatan menari saya. Saya memilih menari sebagai ekskul saya.

Saya menjalani kelas 3 SMA dengan lebih siap dan semangat. Saya mengikuti bimbingan belajar. Saya sering pulang ke rumah larut malam untuk belajar di bimbingan belajar saya. Nilai saya meningkat pesat. Saya sangat senang karena memiliki peluang untuk masuk Fakultas Kedokteran Kelas Khusus Internasional Universitas Indonesia lewat jalur Talent Scouting. Saya juga mendapatkan bantuan dari kakak kelas saya mengenai tips dan trik untuk masuk Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia.

Kemudian saya mendaftar Fakultas Kedokteran Kelas Khusus Internasional Universitas Indonesia. Saya mempersiapkan essai saya dengan cermat dan baik. Alangkah senangnya ketika saya di telpon Universitas Indonesia bahwa saya telah diundang mengikuti tes wawancara dan tes MMPI. Saya sangat gugup ketika menjalankan tes wawancara, tetapi setelah itu saya merasa sangat lega.

Disela-sela itu saya masih mengikuti program bimbingan belajar setiap hari sampai malam. Saya sangat berharap untuk diterima melalui jalur Talent Scouting, namun saya tidak serta merta melupakan belajar. Saya tetap belajar untuk SBMPTN maupun SIMAK UI agar tetap siap jika saya tidak terima. Saya sangat cemas menunggu pengumuman. Saya selalu berdoa agar apapun hasilnya, itulah merupakan hal terbaik. Saat pengumuman datang, saya sangat senang karena saya dinyatakan lulus dan diterima sebagai mahasiswa di Fakultas Kedokteran Kelas Khusus Internasional Universitas Indonesia. Saya langsung memeluk ibu saya. Hari itu merupakan salah satu hari terbaik dihidup saya. Orangtua saya sangat bersyukur dan bangga kepada saya. Senang sekali telah membanggakan orangtua saya.

Saya menyadari bahwa diterimanya saya di Fakultas Kedokteran Kelas Khusus Internasional Universitas Indonesia bukan merupakan akhir dari perjuangan saya. Itu merupakan permulaan dari perjalanan saya menjadi seorang dokter. Saya berharap saya bisa berkembang menjadi pribadi yang lebih dewasa dan bertanggung jawab. Saya juga berharap saya bisa menjadi dokter yang memiliki rasa empati dan integritas tinggi seperti apa yang diajarkan Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia. Saya akan selalu berusaha dan berdoa agar perjalanan saya masuk Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia tidak sia-sia.

“Hard work is the price we must pay for success. I think you can accomplish anything if you are willing to pay the price.”

Komentar

  1. WEDEEE Semoga bisa menjadi dokter yang memiliki rasa empati dan integritas tinggi seperti apa yang diajackan Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia. Goodluck!

    BalasHapus
  2. Semoga selalu bisa buat orang tuanya bangga yaa!

    BalasHapus
  3. Kerenn keep up the hard work sy!

    BalasHapus
  4. Goodlucckk yaaaa coyyy semogaa kitaa jadi dokter sukses

    BalasHapus
  5. RARA MAASNIKA ADHAM16 Agustus 2016 pukul 00.08

    wah keren TS pecahh

    BalasHapus

Posting Komentar