[Perjalanan Menuju FKUI] Balqis Deyan Sofiana




               Nama saya Balqis Deyan Sofiana, lahir 17 april 1998 di Bandung. Sekarang saya berstatus sebagai mahasiswi baru Fakultas Kedokteran di Universitas Indonesia. Saya lulus dari SMAN 1 Tangerang tahun 2016. Disini saya mau sedikit cerita tentang bagaimana saya bisa masuk FKUI. Mungkin perjalanan saya untuk masuk di FKUI sedikit berbeda dengan teman-teman yang lain. Dimana mereka telah memiliki cita-cita untuk masuk FKUI jauh-jauh hari. Sejak dulu saya memang ingin menjadi seorang Dokter, pekerjaan yang mulia sekaligus membanggakan bagi orang tua. Namun, jujur saya tidak pernah berani membayangkan untuk bisa masuk FKUI. Saat itu saya merasa kurang percaya diri apakah saya bisa bertahan disana dengan sulitnya pelajaran yang harus saya hadapi setiap hari nya.
                Saat kelas 10 saya pernah mengikuti sebuah acara yang diadakan oleh para alumni di sekolah namanya CGTS (Campus Goes To School) pada saat saya cukup mendapatkan informasi tentang bagaimana kehidupan kampus, Universitas di Indonesia mana saja yang memiliki fakultas kedoteran, dan tips bagaimana masuk di Fakultas Kedoteran.  Berkat salah satu mentor acara tersebut saya menjadi lebih yakin untuk memilih fakultas kedoteran di Univertsitas Brawijaya dan akhirnya saya simpan benar-benar di hati jika saya harus bisa masuk di situ. Saya memfokuskan diri untuk meperdalam pelajaran biologi karena saya bahwa biologi salah satu modal utama untuk bisa belajar di Kedoteran. Pada saat itu saya bisa di bilang cukup ambisi untuk mendapatkan nilai terbaik dipelajaran biologi. Sampai-sampai pada saat sebelum ulangan harian biologi untuk pertama kali nya saya sempat pingsan saat upacara mungkin karena malam nya saya terlalu keras untuk belajar. Mungkin bagi kalian yang membaca ini akan bilang bahwa saya berlebihan. Namun, yang saya yakini usaha tidak akan pernah mengkhianati. Jadi saya  merasa usaha lebih memang diperlukan.
              Memasuki kelas 11 saya semakin memaksimalkan cara belajar saya. Saya mulai lebih aktif lagi di kelas untuk bertanya kepada guru jika ada hal kurang saya pahami, lebih memfokuskan diri saat belajar, dan juga lebih rajin mengerjakan tugas. Saya melakukan hal itu bukan tanpa alasan, saya ingin nilai saya terus meningkat sehingga saya bisa menggikuti jalur SNMPTN untuk masuk ke perguruan tinggi. Mengingat bahwa banyak alumni yang bisa lolos di fakultas Kedoteran lewat jalur SNMPTN. Saya merasa bahwa jalur SNMPTN cukup meringankan beban orang tua dari segi materi dan lebih membuat orang bangga. Di kelas 11 saya masih belum terpikir untuk masuk FKUI dan tetap dalam tujuan awal yaitu masuk FKUB.
             Di kelas 12 saya merasa semakin banyak teman-teman yang lebih rajin belajar nya dan itu membuat saya semakin termotivasi untuk belajar. Di kelas 12 semester 1 ini saya lebih memfokuskan untuk UAS dan UN. Dan sedikit-sedikit di tempat les belajar untuk ujian SBMPTN dan Mandiri . Pada saat itu saya sempat merasa jenuh, cape, dan bosan untuk belajar. Sebenarnya saya  bukan tipe orang yang sangat ambisi disemua pelajaran. Kadang saya merasa malas dan memilih untuk nonton drama korea di bandingkan harus latihan soal SBMPTN yang kadang bikin pusing juga. Tetapi setelah itu saya selalu memikirkan kembali apa cita-cita saya bisa terwujud hanya dengan bermalas-malasan. Memasuki bulan febuari anak kelas 12 mulai di sibukan untuk memilih PTN melalui jalur SNMPTN. Saat itu saya merasa mulai ragu dengan PTN apa yang akan saya pilih. Saya berdoa sama Allah semoga di berikan petunjuk untuk saya dan di berikan pilihn yang terbaik. Entah darimana datangnya tiba-tiba setelah saya berdoa terbesit pikiran untuk memilih FKUI. Jalan Tuhan memang tidak bisa ada yang menebaknya. H-3 pemilihan PTN saya mengganti niat awal saya yang memilih FKUB menjadi FKUI. Berat rasanya mengganti doa-doa yang sudah dipanjatkan setiap harinya tetapi   saya yakin bahwa mungkin ini jalan yang terbaik yang diberikan Allah. Bismillah akhirnya saya mengisi pilihan pertama dengan jurusan Pendidikan Dokter di Universitas Indonesia.
            Menunggu pengumuman itu sangat membuat hati gusar. Tetapi saya coba hilangkan pikiran tentang SNMPTN dulu karena saya tetap harus mempersiapkan ujian tulis lain nya. Setelah UN selsai jaadwal belajar saya semakin ketat. Setiap hari membahas soal-soal dan try out tiap minggunya di tempat les.
          Tanggal 9 mei pun tiba pengumuman SNMPTN sekaligus acara perpisahan kelas 12. Jujur selama acara berlangsung saya merasa tidak menikmatinya, karena hati saya merasa sangat gusar menunggu pengumuman jam 2 siang. Acara perpisahan selesai lebih awal dan saya memilih untuk foto studio bersama keluarga di sebuah mall sambil menghilangkan rasa tegang menunggu pengumuman. Saya berniat membuka pengumuman itu sore hari bahkan malam hari saat suasan mulai tenang. Namun, tak di sangka-sangka guru bimbel saya menelepon langsung dan mengatakan bahwa saya diterima di FKUI. Rasanya tidak percaya bahwa saya bisa diterima saya coba meyakinkan diri untuk mencoba melihatnya di website. Allhamdulilah itu benar saya di terima di FKUI. Rasanya saya senang dan bersyukur bahwa allah memberikan kesempatan untuk belajar di FKUI. Dan saya yakin ini semua bukan hanya karena usaha yang saya kerjakan sendiri tetapi juga berkat doa orang tua, guru, dan teman-teman semua.
Kalimat yang selalu memotivasi diri saya yaitu
“Sebaik-baiknya manusia adalah yang bermanfaat bagi orang lain” .
         Dan itu menjadi harapan saya kedepan nya agar saya bisa bermanfaat untuk orang di sekeliling saya baik itu teman seangkatan atau bahkan teman sealmamater dan juga mampu membanggakan kedua orang tua saya dengan prestasi yang saya capai di perkuliahan baik itu akademis dan non akademis. Untuk itu saya mecoba setiap harinya menumbuhka rasa untuk selalu menjadi yang lebih baik dan berusaha membuat diri saya bermanfaat bagi orang sekitar saya.

Komentar

Posting Komentar