[Perjalanan Menuju FKUI] Dewi Alya Winarto


Nama saya Dewi Alya Winarto, biasa dipanggil Alya. Saya lahir di kota Cirebon pada tanggal 24 Maret 1998. Saya tinggal di daerah Jakarta Pusat. Saya berumur 18 tahun. Saya memiliki satu orang adik laki-laki. Saya bersekolah di SD Al-Jannah Islamic Full Day School, SMPN 115 Jakarta, SMAN 8 Jakarta, dan sekarang berkuliah di Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia.
Cita-cita saya sejak SD adalah menjadi dokter. Selama saya bersekolah, saya berusaha untuk belajar sebaik mungkin karena saya sadar bahwa untuk masuk ke fakultas kedokteran bukan hal yang mudah. Ketika SMP dan SMA, saya mulai belajar mata pelajaran biologi lebih dari mata pelajaran yang lain tetapi tetap menargetkan untuk mendapat nilai rata-rata yang tinggi untuk seluruh mata pelajaran. Orang tua saya juga tidak lupa mengingatkan saya untuk selalu berdoa agar dimudahkan dalam segala urusan. Lalu, sama seperti kebanyakan siswa kelas 12, saya mengikuti bimbingan belajar untuk persiapan SBMPTN dan ujian-ujian mandiri.
Pada saat harus memilih perguruan tinggi, saya berdiskusi dengan kedua orang tua saya. Kebetulan, kedua orang tua saya bekerja sebagai dokter. Mereka menceritakan pengalaman mereka dari mulai masuk kuliah hingga sekarang. Saya menyimpulkan bahwa sekolah kedokteran memang panjang perjalanannya. Tidak berhenti saat sudah bergelar dokter saja, tetapi juga harus melanjutkan ke Program Pendidikan Dokter Spesialis dan bahkan melanjutkan S3 jika kita mau. Sekolah kedokteran juga membutuhkan biaya yang tidak sedikit. Kedua orang tua saya mengingatkan bahwa dokter zaman sekarang itu berbeda dengan dokter pada zaman dulu. Sekarang sistem BPJS telah berlaku. Jadi, jangan berharap bisa mendapat uang yang banyak jika menjadi seorang dokter. Walaupun begitu, saya percaya bahwa seorang dokter yang ikhlas menolong orang, inshaAllah ada tabungannya di akhirat dan pasti ada balasannya di dunia.
Berbagai tes selesai saya jalani dari mulai akhir Mei hingga awal Juni. Setelah selesai, perasaan saya campuraduk dan hal yang bisa saya lakukan hanya berdoa supaya mendapatkan hasil yang terbaik. Saya juga tetap mengikuti bimbel untuk mempersiapkan ujian-ujian mandiri seandainya saya gagal di SBMPTN dan SIMAK. Namun, pada suatu hari, telepon genggam saya berdering dan awalnya tidak saya angkat. Tak lama kemudian, nomor itu menghubungi saya kembali dan kali ini saya angkat teleponnya dan ternyata dari Universitas Indonesia. Seorang di ujung telepon mengatakan bahwa saya lolos tes tulis SIMAK Internasional dan diundang untuk mengikuti tes wawancara. Alhamdulillah, saya juga lolos tes wawancara dan akhirnya diterima di FKUI KKI.
Pengalaman mengikuti seluruh rangkaian tes ini merupakan pengalaman yang tidak akan saya lupakan. Sekitar enam bulan, saya berada dalam ketidakpastian tentang masa depan saya setelah SMA. Saya dan teman-teman jalur tulis yang lain dibuat bekerja keras dan sabar menunggu hasil ujian. Rasa khawatir tentunya selalu ada dibenak kami setiap hari. Namun, ketika akhirnya hasilnya keluar sesuai harapan, rasanya semua beban dipundak telah hilang. Saya bersyukur cita-cita saya untuk menjadi dokter berawal sangat baik dengan diterimanya saya di FKUI.
Saya berharap saya dapat menjalan program pendidikan dokter ini dengan sebaik-baiknya. Target saya, saya bisa memiliki IP diatas 3.5 dan kelak bisa diterima untuk mengambil double degree  di Newcastle University, UK. Saya juga berharap bisa menjadi dokter yang dapat berkontribusi yang besar untuk keluarga, bangsa, dan negara. Untuk semua orang diluar sana yang bercita-cita masuk FKUI, berusahalah semaksimal mungkin. Ketika merasa jenuh dalam belajar, istirahatkan diri kalian dan jangan merasa terlalu terkekang. Yakin saja, effort won’t betray you. Jadi jika ingin berhasil, usahalah sekeras-kerasnya.

Komentar

  1. semangat alya sayaang! #AlyaGoestoNewcastle2k19

    BalasHapus
  2. Keren perjuangannya, wah calon penerus nih ortunya dokter, tar kapan2 ceritain juga perjuangan ortu lu ya wkwk good

    BalasHapus
  3. al, fira selalu suka lihat orang-orang di kelas internasional. kalian itu orang-orang hebat, bahkan mungkin kami sendiri belum tentu bisa melewati rangkaian seleksi seketat itu. :* semangat alyaaa

    BalasHapus
  4. anak sma 8 juga toh kayak amira

    BalasHapus
  5. Alya anak smabel abis itu 8 fixlah masa depannya terjamin

    BalasHapus
  6. fixed calon dokter nih, sippp

    BalasHapus
  7. sukses ya allll hehehe

    BalasHapus

Posting Komentar