
Salam kenal semuanya, nama saya Dio Alief Supriyanto. Saya adalah mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia angkatan Tahun 2016. Saya berasal dari SMA Negeri 1 Tangerang. Saya lahir pada tanggal 26 Januari 1999 di Kota Pekalongan. Dari kecil, saya memang sudah bercita-cita ingin menjadi dokter. Mungkin itu wajar karena ibu saya juga merupakan seorang dokter umum yang membuka praktek pribadi. Sehingga dari kecil, saya sudah tidak asing lagi dengan istilah profesi dokter. Bagi saya menjadi dokter adalah pekerjaan sosial yang sangat mulia karena kita dapat dengan mudah menolong orang dengan ilmu yang kita miliki. Namun, saya juga sadar bahwa untuk menjadi seorang dokter bukanlah sebuah perjalanan yang mudah. Dengan perjalanan yang sedemikian panjang itu, maka tidak pantas menurut saya apabila motivasi untuk menjadi dokter hanyalah sekedar untuk mencari kelimpahan materi, melainkan haruslah demi suatu kepentingan yang jauh lebih mulia, yaitu untuk mengabdi kepada masyarakat.
Untuk menjadi dokter, pilihan universitas saya yang paling utama adalah Universitas Indonesia. Alasan saya mungkin cukup jelas, karena saya ingin berada tidak terlalu jauh dari orang tua dan juga memang Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia adalah fakultas kedokteran yang terbaik di Indonesia. Karena memang Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia memiliki passing grade tertinggi untuk kedokteran di SBMPTN. Usaha saya untuk dapat lulus di Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia tentunya dengan belajar secara intensif soal soal SBMPTN dan juga SIMAK UI, karena saya memang tidak lulus di SNMPTN. Tidak dapat dipungkiri bahwa rasanya menyakitkan untuk menerima kenyataan bahwa diri saya tidak diterima lulus di SNMPTN. Namun akhirnya saya sadar bahwa tidak ada gunanya berlarut – larut dalam rasa sedih. Saya harus belajar lebih giat lagi mulai dari saat itu. Untuk belajar, tips dari saya adalah perbanyaklah belajar dengan teman atau belajar kelompok karena dengan belajar kelompok kita dapat saling membantu satu sama lain jika menemukan soal yang kita tidak bisa kerjakan. Jangan lupa berdoa kepada Allah dan khusus bagi yang muslim, saya sarankan untuk memperbanyak amalan amalan sunah untuk menenangkan pikiran sekaligus meminta pertolongan dari Allah SWT. agar dimudahkan jalannya. Jangan lupa meminta doa restu dari orang tua karena itulah doa yang paling baik untuk kita.
Saya mengikuti SBMPTN 2016 serta SIMAK UI 2016. Setelah saya melakukan segala usaha dan memberikan yang terbaik saat ujian berlangsung, fase selanjutnya adalah fase menunggu hasil pengumuman kelulusan. Bagi saya itu adalah masa yang sangat menegangkan karena kita akan menunggu hasil yang nantinya akan banyak membuat pengaruh di kehidupan kita selanjutnya. Namun, saya tidak mau ambil pusing menanggapinya. Saya mengisi masa ini dengan kegiatan positif saja, seperti bermain dengan teman, pergi jalan-jalan, dan aktivitas lain dengan harapan agar saya tidak terlalu memikirkannya. Tentu saya tidak lupa berdoa kepada Allah SWT. agar saya bisa lulus di SBMPTN 2016 dan apabila tidak, semoga saya dapat lulus di SIMAK UI 2016. Saat hari pengumuman tiba, saya hanya pasrah dengan hasil yang saya terima. Alhamdulillah, ternyata saya diterima lulus di SBMPTN pilihan pertama saya, Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia. Bangga, senang, dan haru adalah segelintir perasaan yang muncul pada saat itu. Betapa senangnya melihat orang tua saya, ibu saya sendiri, menangis haru mengetahuinya. Sungguh perasaan yang sangat hebat waktu itu.
Namun saya sadar bahwa ini baru awalnya saja. Harapan saya kedepannya adalah semoga saya dapat meraih cita-cita saya sebagai dokter bedah saraf (neurosurgery) dan dapat mengambil program spesialis saya di Universitas Indonesia atau di luar negeri. Semoga saya dapat menjadi kebanggaan keluarga saya, khususnya untuk kedua orang tua saya yang jasanya sangat besar dalam hidup saya. Dan juga saya berharap Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia tetap menjadi sumber pencetak dokter terbaik di Indonesia dan saya akan berkontribusi untuk hal itu.
Terakhir, saya selalu ingat tentang satu peribahasa arab yang sangat terkenal. ‘Man Jadda Wajada’, yang artinya adalah ‘Siapa yang bersungguh-sungguh akan berhasil’. Saya yakin bahwa apapun cita-cita kalian semua, asal kita bekerja keras, bersungguh-sungguh dengan usaha kita, maka pasti kelak kita akan mendapat buah dari kerja keras kita sendiri. Allah punya jalan untuk kita semua, namun usaha tidak pernah akan membohongi. Jangan menyerah karena hal apapun dan milikilah harapan.
dio.... ceritanya bikin terharuuu. :')
BalasHapussemangat kuliahnya dio!
BalasHapusgoodluck dioo
BalasHapusCita-citamu besar Bro, dengan prinsip lu sekarang, gua yakin lu pasti bisa! *komenterlaluserius
BalasHapusYAAMPUN MENGGUGAH HATI
BalasHapusdaripada jadi neurosurgeon mendingan jadi aktor aja gmn bos
BalasHapuswiiih gile lu bro, keren cuy, tetap semangat yaa
BalasHapusWow banget dehhh. Udah kayak motivator aja. Sukses diooo
BalasHapusperkenalannya menarik
BalasHapusDio, kau sangat cocok menjadi dokter lulusan FKUI, keep it up.
BalasHapusWah keren banget kak, semangat kuliahnya :))
BalasHapusmantap dio semangat ya
BalasHapusbosquu lancar ya kuliahnya
BalasHapus