
Halo semuanya! Perkenalkan nama saya Ditta Shabrina Suhada dan saya biasa dipanggil Ditta. Saya berasal dari SMAN 78 Jakarta dan kini dengan bangga dapat saya katakan bahwa saya adalah mahasiswa baru Pendidikan Dokter Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia.
Menjadi dokter telah menjadi impian saya sejak masih berada di bangku sekolah dasar, ketika itu saya terus mendengar bahwa dokter adalah pekerjaan mulia dengan ladang pahala. Tetapi masuk Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia tak pernah sama sekali terbesit di dalam benak saya. Menurut pandangan saya, FKUI merupakan tempat belajar impian dari hampir setiap anak yang ingin menjadi dokter. Dengan menyabet gelar FK tertua dan paling bergengsi di Indonesia, tentunya pengalaman dan kualitas FKUI sudah tidak perlu kita ragukan lagi.
Mungkin agak berbeda dengan teman-teman lain, perjalanan saya masuk FKUI diawali dari tahun 2015, di mana kala itu saya akan mendaftarkan diri untuk SNMPTN undangan. Hal yang saya impi impikan saat itu adalah masuk ke Fakultas Kedokteran dengan akreditasi A tanpa harus tes dan stress cukup lama. Ya, saya kala itu benar-benar menginginkan SNMPTN sehingga tidak perlu repot tes tes lagi. Kebetulan, sekolah saya merupakan salah satu sekolah unggulan di DKI Jakarta, khusunya daerah Jakarta Barat, sehingga kesempatan untuk dapat SNMPTN undangan terbuka lebar. Tetapi melihat rapot saya yang bukanlah peringkat 1 di sekolah, saya memang tak pernah meniatkan untuk mendaftarkan diri ke FKUI. Akhirnya saya daftarkan diri saya ke Pendidikan Dokter Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya, Malang yang sempat saya cari tahu dahulu dan ternyata juga bagus serta memiliki akreditasi A. Teman mama saya pun ada beberapa yang merupakan dokter lulusan situ dan kini sudah sukses. Singkat cerita, setelah pengharapan luar biasa, akhirnya saya diterima di tempat yang saya inginkan. Bahagia menyelimuti diri saya ketika saya tahu bahwa saya berhasil, dan saya sudah tak perlu stress berkutat dengan SBMPTN.
Satu semester saya jalani di Malang dengan homesick yang teramat, tiba-tiba muncul pengumuman bahwa Unpad akan menggratiskan biaya kuliahnya dengan syarat ikatan dinas. Kebetulan, biaya kuliah saya di Malang terbilang cukup mahal, karena mendapat golongan UKT tertinggi dan biaya UKT di FKUB dapat dibilang kurang bersahabat. Sebenarnya bukan orangtua saya tak mampu, tetapi mana mungkin saya tega jika tiap awal semesternya, mama papa saya harus merasa terberatkan, untuk tiba-tiba selalu mengeluarkan uang lebih dari 20 juta. Mama kemudian menawarkan kepada saya untuk mencoba SBMPTN tetapi kali ini dengan pilihan yang lebih berani, karena saya sudah memiliki pegangan. Jadi kalaupun saya tak lolos, saya tetap dapat berkuliah di tempat yang bagus. Mama menyarankan untuk menempatkan Unpad pada pilihan kedua dan sebagai pilihan pertamanya adalah FKUI. Saya pun menyetujui saran dari mama dan akhirnya mendaftarkan diri saya ketika pendaftaran SBMPTN dimulai. Ohiya, tahun ini saya daftar SBMPTN bersama adik saya yang lulus SMA tahun ini. Dia mendaftar ke FKG sedangkan saya mendaftar ke FK.
Saya ingat di kala itu pun pendaftaran SIMAK UI dibuka dengan biaya pendaftaran yang hanya sedikit lebih mahal dari SBMPTN. Tadinya saya sudah meniatkan diri untuk juga mendaftar pada jalur SIMAK, tetapi ketika saya tanyakan pada mama, mama menegaskan kembali, bahwa mama dan papa tidak berniat untuk menyuruh saya pindah universitas, tetapi hanya menyuruh saya mencoba keberuntungan saya di tes SBMPTN. Ya sudah, saya hanya manut dan menuruti kata mama.
Tak terasa sudah tinggal 2 minggu menjelang SBMPTN dan saya belum mempersiapkan apa apa untuk menghadapinya. Kebetulan kala itu saya juga tengah menjalani UTS semester genap dan tentunya saya lebih fokus untuk belajar menghadapi UTS daripada SBMPTN. Setelah UTS selesai, betapa paniknya saya ketika menyadari bahwa SBMPTN tinggal menghitung hari dan saya juga tengah sibuk dengan segala kepanitiaan yang saya ikuti. Akhirnya saya sempatkan begadang untuk belajar lagi dari awal. Karena saya juga tidak punya buku untuk persiapan SBMPTN, akhirnya saya belajar lewat tryout online. Materi pun saya mencoba membuat rangkuman dari web web pelajaran SMA. Pelajaran yang paling saya geluti lagi adalah matematika, kemudian kimia dan barulah fisika. Untuk biologi saya tidak sempat mempelajarinya, saya hanya berharap masih sedikit mengingat beberapa pelajaran SMA. Tetapi selain pelajaran TKD Saintek, saya juga sangat menekankan untuk berusaha berlatih membiasakan diri mengerjakan TKPA. Saya tahu bahwa TKPA lah kesempatan saya untuk menaikkan nilai SBMPTN saya jika hanya belajar TKD Saintek beberapa hari seperti ini.
Hari-H ujian pun tiba. Saya hanya mengerjakan yang saya yakin bisa dan yang paling saya bisa adalah biologi dan matematika. Meskipun agak tersendat di fisika dan kimia, untuk TKPA saya mengerjakan hampir semuanya karena saya merasa sangat yakin. Sepulang tes, saya lumayan lemas karena SBMPTN tak seperti yang saya bayangkan, tetapi apalah daya, kini saya hanya dapat berdoa untuk yang terbaik.
Hampir sebulan berlalu dan tiba-tiba sudah tanggal 28 Juni 2016 yang merupakan waktu untuk pengumuman hasil SBMPTN. Hal yang tadinya tak begitu saya harapkan, sesaat menjadi pengharapan terbesar saya. Kebetulan bulan ramadhan tengah kita lalui diiringi dengan libur panjang akhir semester. Orangtua saya baru saja selesai umroh, dan mereka mengatakan bahwa yang paling sering mereka doakan di sana adalah agar saya dan adik saya dapat berkumpul di UI, yang lebih dekat dengan rumah yaitu jakarta.
Siang itu mama dan papa bekerja, sedangkan saya hanya berdua dengan adik saya di rumah. Jam 2 siang telah tiba dan laptop sudah ada di pangkuan saya. Dengan agak ragu, saya buka web pengumuman SBMPTN yang sangat sulit untuk diakses. Saat web sudah dapat terbuka, hal pertama yang saya lakukan bukanlah mencari hasil tes saya, tetapi adik saya. Jujur saja, saya masih belum siap jika dapat hasil yang mengecewakan.
Adik saya kala itu sedang tidur siang, tetapi layar laptop saya menunjukkan warna biru yang berarti diterima lewat SBMPTN. Ya, adik saya berhasil masuk ke Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Indonesia. Saya terbengong sesaat, kemudian tersenyum dan menangis. Saya goncangkan tubuh adik saya yang tengah tertidur lalu menyampaikan berita gembira yang ada. Setengah tertidur, ia juga terheran sejenak tetapi langsung bersyukur. Grup keluarga kami langsung ramai membicarakan kelulusan adik saya tetapi tiba-tiba muncullah pertanyaan dari semua, "Mba gimana?". Sebenarnya perasaan saya sangat tidak karuan, tetapi karena sudah ditanyakan akhirnya saya memberanikan diri untuk membuka pengumuman. Penantian loading terasa lama sekali, membuat saya semakin gelisah. Sesaat setelah page terbuka, saya tak dapat melakukan apapun selain menangis. Ya, warna biru juga terpampang di screen laptop saya. Ucapan selamat disertai “Pendidikan Dokter Universitas Indonesia” membuat saya tak mampu lagi berkata-kata. Saya benar benar menangis lama sekali hingga akhirnya memutuskan untuk menelepon mama. "Ma.. Mba lulus.. Mba masuk FK UI" sambil tersedu saya merasakan pula kebahagiaan mama dari seberang sana. Dan hal yang semakin membuat saya tersedu adalah ketika mama mengatakan “Mama bangga sama kalian. Kalian adalah harta terbesar mama dan papa, pemberian paling berharga dari Allah yang tidak akan pernah bisa dikalahkan oleh orang lain”.
Sungguh saya tak pernah menyangka akan masuk FK UI. Tetapi saya percaya, rencana Allah pasti indah, karena pasti Allah selalu tahu apa yang baik bagi hamba-Nya. Dan yang saya harapkan adalah saya dapat terus membuat orangtua saya bangga dan saya juga berharap untuk tidak mengecewakan mereka. Selain itu, saya juga berdoa semoga akan dapat menjaga amanat yang telah diberikan kepada saya, seorang calon dokter FKUI.
Jika saya ditanyakan tips dan trick untuk masuk FKUI, yang akan saya katakan adalah belajar, belajarlah sebaik yang kamu bisa, di sela semua waktu kosong yang ada dan yang terpenting adalah jangan pernah lupa akan Tuhan. Hal yang juga saya pelajari dari perjalanan panjang saya ini adalah, jika kamu diberi kesempatan untuk mencoba, cobalah walaupun kamu tak tahu hasilnya akan seperti apa. Biarlah percobaan itu menjadi pelajaran dan pengalaman untuk hidupmu. Ingatlah bahwa tak semua kesempatan akan dapat datang dua kali.
Jika di sini ada adik adik SMA yang sedang membaca, semangat ya! Jangan pernah berpatah semangat. Jika jatuh, selalu pastikan untuk bangkit lagi. Bangkitlah dan kembalilah berjuang. Bahagiakanlah orangtuamu, karena merekalah segalanya.
Semoga pelabuhan Ditta di FKUI dapat berbuah lebih dari sebelumnya. Semangat Ditta!
BalasHapusWOW congrats ya!! smga dapet yang terbaik kedepannya
BalasHapussemangat terus ditttt semoga berkah UI nya
BalasHapuscalon calon ip 4 ini mah, semangat kuliah ya ditt
BalasHapusBest banget emang teman saya yang satu ini, mohon bimbingannya buat kita ya dit! Sukses dan semangat :D
BalasHapusyaAllah kak:") semangat kak di FKUI terharu bgt bacanya
BalasHapus:')
orang paling tidak bersyukur. berapa banyak teman sma anda yang mengharapkan di fkub saat snmptn? kalau tau tidak bisa jauh dari orang tua harusnya anda tau harus kemana saat mendaftar.
BalasHapus