Assalamualaikum Wr. Wb, Salam sejahtera untuk semua.
Halo
teman-teman sejawat, perkenalkan nama saya Estiana Filzadiyanti biasa
dipanggil Esti. Saya lahir di Cirebon pada hari selasa, 13 Oktober 1998.
Saya menjadi anak pertama dan satu-satu dalam keluarga. Saya berasal
dari SMA Negeri 1 Kota Cirebon.
Memilih
Fakultas Kedokteran di Universitas Indonesia sebagai tempat dan
cita-cita saya untuk menuntut ilmu lebih jauh lagi bukanlah tanpa
alasan. Saya memilih FKUI karena padangan saya terhadap perguruan tinggi
ini tidak ada kata lagi selain terbaik. Saya mencari
informasi-informasi umum melalui internet begitupun melalui pembicaraan
dengan orang-orang sekitar mengenai Fakultas Kedokteran Universitas
Indonesia. Bukan hanya memiliki peminat yang sangat banyak namun jika
saya melihat melalui internet passing grade
FKUI pun sangat tinggi. Hal itu sempat menurunkan semangat saya untuk
masuk dan memilih FKUI. Namun, lagi-lagi karena rasa keinginan saya yang
cukup tinggi untuk dapat menuntut ilmu di FKUI dan cita-cita yang sejak
kecil diangankan untuk menjadi seorang dokter membuat saya berusaha
lebih giat lagi.
Saya
mengikuti bimbingan belajar (bimbel) di kota Cirebon untuk fokus dalam
mengikuti ujian tulis SBMPTN maupun ujian mandiri. Dengan tekad bahwa
saya harus masuk FKUI. Karena seperti yang saya ketahui, tidaklah mudah
untuk masuk ke fakultas ini, karena saya harus bersaing dengan
orang-orang hebat lainnya diseluruh Indonesia. Dari situlah itu saya
berusaha untuk terus mempelajari berbagai jenis-jenis soal SBMPTN dan UM
dari tahun ketahun. Namun, karena di kelas 12 ini banyak sekali
kegiatan ekstra yang berhubungan dengan Ujian Nasional seperti
pemantapan, saya sempat kehilangan kontrol untuk fokus dalam mempelajari
soal-soal SBMPTN dan UM.
Kemudian
akhirnya, saya memilih untuk memfokuskan diri selama satu bulan
terakhir pada Ujian Nasional. Hingga setelah ujian nasional saya kembali
mengikuti intensif dalam bimbingan belajar selama kurang lebih 1,5
bulan sebelum SBMPTN. Memang intensif ini sangat melelahkan dan menyita
waktu, hamper satu hari penuh saya berkutat dengan berbagi soal yang
diberikan dan juga try out
yang rutin diadakan. Selain belajar dan belajar, usaha yang saya
lakukan adalah beribadah, berdoa, dan berbuat kebaikan. Saya pun selalu
meminta didoakan setiap segala sesuatu yang hendak saya lakukan nya
kepada kedua orang tua saya. Saya selalu berfikir bahwa usaha yang
dilakukan ada dua jenis yaitu usaha dari dalam dan dari luar, dengan
pemikiran seperti itu saya selalu berusaha melakukan kedua hal tersebut
secara balance.
Selain itu tips dari saya adalah untuk selalu menghargai waktu, dan
jangan menunda segala sesuatu nya sebelum tertinggal dan menyesal.
Beberapa
bulan sebelum tes SBMPTN tentu ada waktu dimana kita harus berjuangan
dengan strategi masing-masing demi lolos seleksi perguruan tinggi
melalui jalur SNMPTN. Alhamdulillah, saya memiliki kesempatan untuk
mendaftar jalur SNMPTN ini. Di SNMPTN saya memilih Fakultas Kedokteran
Universitas Indonesia saja. Saya hanya mengisi pilihan pertama. Saya
tidak berharap banyak, namun, dalam hati saya terus berdoa untuk
diberikan segala yang terbaik, dan memang tidak bisa dipungkiri bahwa
saya sangat ingin lolos seleksi ini. Karena, ketika itu dipikiran saya
sangatlah enak jika kita berhasil lolos seleksi tanpa tes ini, bisa
segera liburan bersama keluarga dan lebih tenang.
Ketika
menunggu hasil SNMPTN dengan jangka waktu yang cukup lama sejak
pendaftarannya, saya mulai berfikir hasil terburuk yang akan saya
dapatkan. Saya sering menyempatkan diri untuk konsul pada BK disekolah
ataupun guru ditempat bimbingan belajar saya serta selalu berkomunikasi
dengan orang tua. Saya pun sempat memutuskan untuk tidak mengambil FKUI
ketika SBMPTN nanti karena beberapa faktor yang membuat saya cukup
takut.
Ketika menunggu pengumuman SNMPTN yang semakin dekat saya merasa pasrah, hopeless
istilah nya karena saya benar-benar menyerahkan hasil nya kepada Allah
SWT. Saat itu saya hanya berusaha fokus dan mempersiapan kemunginan
terburuk yang akan saya dapatkan. Apalagi, ketika satu hari menjelang
pengumuman, perasaan saya entah kenapa santai-santai saja, terkesan
seperti cuek, karena memang saya betul-betul pasrah karena untuk lolos
seleksi SNMPTN ini, karena benar-benar tidak bisa diprediksi dan
semuanya tergantung rezeki yang diberikan oleh Allah.
Namun
ketika hari H pengumuman, saya sedang berada ditempat bimbel bersama
teman-teman lain, dan dari situlah saya baru merasakan sesuatu, entah
mengapa saya jadi merasa takut. Takut untuk mendapat kan hasil terburuk
nantinya, padahal jauh-jauh hari saya sudah pasrah dengan hasilnya.
Beberapa jam sebelum membuka pengumuman saya berdoa dan berdzikir terus
menerus, menguatkan hati saya jikalau nanti mendapatkan hasil yang tidak
sesuai harapan. Ketika sudah waktu nya untuk melihat hasil pengumuman,
Saya berkumpul bersama teman-teman dan kami pun mulai membuka website
pengumuman SNMPTN tersebut. Satu persatu membuka dan melihatan
pengumumannya. Ketika saya melihat hasil pengumuman tersebut,
Alhamdulillah, terdapat warna biru pada laman website saya dan saya
dinyatakan lolos seleksi SNMPTN di Fakultas Kedokteran Universitas
Indonesia. Subhanallah. Alhamdulillah. Saya pun langsung sujud syukur,
menangis haru bersama teman-teman saya yang lain. Saya merasa sangat
bersyukur atas segala rezeki yang diberikan oleh Allah SWT. Saya pun
merasa sangat senang dan sungguh tidak menyangka. Dan dari situlah saya
memahami betul-betul bahwa usaha tidak akan membohongi hasil. Dan Allah
sangat mengerti betul mana yang terbaik bagi setiap makhluknya.
Lantas
setelah diterima sebagai mahasiswa FKUI harapan saya kedepannya ialah
tentu dapat menjadi seseorang yang lebih baik lagi, menjadi seseorang
yang bermanfaat bagi orang banyak, menjadi seorang yang lebih bekerja
keras, lebih berani, lebih percaya diri dan bagi keluarga, saya ingin
selalu membahagiakan dan membanggakan kedua orang tua dan seluruh
keluarga saya. Dan harapan saya untuk FKUI semoga dapat terus menjadi
yang terbaik bukan hanya di Indonesia tetapi di dunia dan dapat terus
mengukir prestasi cemerlang serta mengharumkan nama bangsa.
Kalimat
motivasi dalam hidup yakni mengingatkan saya kepada Allah SWT yang Maha
berkuasa, yang Maha segala-galanya, karena dalam kehidupan ini semua
sudahlah diatur, Allah menentukan takdir qodo dan qadar kita. Namun,
kita sebagai ciptaan nya tidaklah dituntut hanya diam dan menerima
segala yang akan Allah berikan tetapi kita harus berusaha menjalani
hidup yang penuh dinamika ini dengan selalu bekerja keras, berdoa dan
mendekatkan diri pada-Nya dan pada akhirnya menyerahkan segala keputusan
dan hasil kepada Allah SWT.
“Dalam
hidup, ada takdir yang tidak dapat kita ubah, tetapi ada juga takdir
yang menuntut kita untuk berusaha, and Allah will always know what gonna
be the best for us.”
terharu deh ti:"")))) alhamdulillaaahh snmptn yah
BalasHapusanugerah bgt yak dapet snm :")
BalasHapuskeren yaa snm !!
BalasHapuswah undangan tii, keren!
BalasHapusSelamat esti! pasti menjadi kebanggaan sekolah ya
BalasHapusEsti:')
BalasHapusSemangat teh estiii🫶
BalasHapus