
Nama saya Febrina Alivia Wantania. Saya biasa dipanggil ‘Febi’ oleh teman-teman. Saya
lahir di Jakarta, 8 Februari 1998. Akan tetapi, saat saya berumur satu tahun, Ayah saya
ditugaskan ke Jambi, sehingga saya dan keluarga kecil saya memutuskan untuk pindah ke
Jambi. Saya menghabiskan masa balita hingga taman kanak-kanak di Jambi.
Saat saya berumur 5 tahun, Ayah saya ditugaskan untuk bekerja di Samarinda,
Kalimantan Timur, sehingga saya dan keluarga saya kembali pindah ke kota lain. Saya dan
keluarga saya hanya bertahan sebulan di sana. Ketika saya di sana, saya tidak bersekolah.
Sehingga sehari-hari hanya saya habiskan untuk bermain bersama ibu dan tetangga.
Kemudian, saya kembali pindah ke Jambi dan melanjutkan pendidikan taman kanak-
kanak. Setelah itu saya melanjutkan ke sekolah dasar swasta. Saat itu, saya memiliki banyak
kegemaran dalam hal seni, seperti melukis, menggambar, mewarnai, dan menari. Namun,
banyak guru-guru yang mengatakan bahwa saya tidak berbakat dalam hal tersebut. Saya pun
berpikiran demikian, karena saya tidak pernah memenangkan kejuaraan apapun dalam hal seni,
meskipun puluhan lomba telah saya ikuti. Akan tetapi, karena saya masih belum mengetahui apa
passion saya, saya memutuskan tetap melanjutkan itu.
Saat saya memasuki dunia sekolah menengah pertama, saya baru merasa bahwa saya
telah disadarkan, bahwa bakat tidak hanya ditampilkan dari seni. Masa sekolah menengah
pertama merupakan momentum yang paling penting dalam hidup saya. Semua itu bermula saat
saya mendapatkan tugas menggambar preparat Rhoediscolor sp. Guru biologi saya
mengapresiasi gambar yang telah saya buat, dan saat itu juga beliau menawarkan saya untuk
mengikuti olimpiade biologi. Saat itu, yang terbesit dalam pikiran saya adalah sekumpulan anak-
anak yang sedang berkutat dengan soal-soal yang sulit. Namun, terdapat keyakinan dalam hati
saya, mungkin inilah bakat saya yang sebenarnya. Saya pun menyetujuinya dan saya bersedia
mengikuti pelatihan-pelatihan yang diadakan sekolah maupun dinas pendidikan Provinsi Jambi.
Hari demi hari berganti, dan pada saat puncaknya, Alhamdulillah saya dapat mengharumkan
nama Provinsi Jambi. Dari situlah timbul keinginan saya untuk memperdalam pengetahuan saya
mengenai ilmu kedokteran.
Pada saat memasuki bangku sekolah menengah akhir, saya telah memantapkan hati
saya untuk berusaha berkuliah di Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia. Walaupun terasa
sulit, saya tetap berusaha sekuat tenaga untuk meraih cita-cita saya. Saya sangat memimpikan
untuk berkuliah di Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia. Menurut saya, Fakultas
Kedokteran Universitas Indonesia merupakan salah satu fakultas kedokteran terbaik di
Indonesia. Saya juga kagum dengan segudang prestasi yang dihasilkan oleh kakak-kakak di
Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia serta penelitian yang dilakukan oleh bapak dan ibu
dosen Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia. Saya sangat ingin melakukan riset mengenai
kesehatan, namun saya bingung harus memulai darimana, dan saya pikir Fakultas Kedokteran
Universitas Indonesia adalah tempat yang paling tepat untuk memulai hal tersebut. Fakultas
Kedokteran Universitas Indonesia merupakan tempat dengan segudang pengetahuan yang
sangat lengkap. Saya yakin setiap mahasiswa dan mahasiswi dapat menggali pengetahuan
tanpa batas di Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia.
Setiap hari, saya selalu berdoa kepada Allah SWT, agar dilancarkan segala urusan dan
dapat berkuliah di Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia. Saya belajar dan berusaha
dengan susah payah, karena banyak sekali rintangan dan cobaan yang terkadang mematahkan
semangat saya. Setiap pulang sekolah, saya selalu menyempatkan diri untuk belajar di tempat
bimbingan belajar. Saya sempat merasa pesimis apakah saya bisa lolos seleksi snmptn pada
pilihan pertama saya yaitu pendidikan dokter FKUI, namun guru bimbel saya mengatakan bahwa
saya harus optimis, yakin, dan bertawakal kepada Allah SWT. Saya sudah pasrah terhadap hasil
apapun, dan Alhamdulillah Allah menakdirkan saya untuk berkuliah di Fakultas Kedokteran
Universitas Indonesia. Menurut saya, hal yang terpenting adalah tawakal. Kita harus bertawakal
kepada Allah SWT, karena apabila kita berprasangka baik kepada Allah, maka begitulah yang
terjadi kepada kita. Kita akan mendapatkan hal baik pula.
Setelah lolos dari seleksi masuk, saya sangat bersyukur kepada Allah SWT. Allah masih
memberikan nikmat kepada saya meskipun saya banyak berdosa kepada Allah SWT. Saya
sangat menikmati setiap proses yang berlangsung. Saya mengetahui bahwa meraih mimpi di
Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia tidak semudah mengucapkannya. Akan tetapi, saya
telah bertekad tidak akan menyerah terhadap semua rintangan yang akan saya hadapi. Saya
telah meluruskan niat saya, untuk mengabdi kepada negeri ini, untuk membantu orang-orang,
untuk memberikan kontribusi nyata kepada almamater dan Bangsa Indonesia. Saya harap, saya
dan teman-teman dapat menjadi pribadi yang lebih baik, lebih disiplin, lebih berempati, lebih
teguh dan lebih sukses dari masa-masa sekolah. Saya harap saya mendapatkan banyak
pelajaran yang berharga dari setiap proses yang saya jalani di Fakultas Kedokteran Universitas
Indonesia. Kata-kata mutiara yang sangat menginspirasi saya adalah “A Smooth Sea Never
Made A Skilled Sailor”.
keren bgt perjuangannyaa semangat trs ya febi!
BalasHapusTurut senang ya febri, Alhamdulillah bisa lolos di fkui! Selamat febri!
BalasHapusFeb, reaksimu saat nungguin hasil SNMPTN-mu hampir mirip denganku, ya...
BalasHapusKerenn feb, i wish you all yhe best in your studies and great success in your future
BalasHapushahahah feb alhamdulillah
BalasHapuskata-katanya mantap abiss. sukses terus ya baik kuliah dan kerja nanti jadi dokter!
BalasHapusPerjuangannya keren dari seni ke kedokteran, sukses ya feeb
BalasHapusfeeb selamat ya! goodluck studinya ;)
BalasHapusSemangat terus feb!!
BalasHapusSemangat Febi!!! Sukses terus
BalasHapusfebiiii semangat terus yaaa! sukses bareng kitaa
BalasHapus