[Perjalanan Menuju FKUI] Iskandar Purba Geraldi

PERJALANAN MENJADI MAHASISWA FKUI 2016

Halo teman - teman yang membaca cerita ini, pertama – tama sebelum cerita ini dimulai, perkenankan saya untuk memperkenalkan diri, mungkin saja diantara para pembaca ada yang ingin tahu. Nama saya Iskandar Purba Geraldi. Saya adalah lulusan salah satu di SMA di Jakarta. Saya terlahir di Kota Tangerang dan merupakan kelahiran tahun 98, yang dimana sejak saya lahir selalu merasakan perubahan. Sebagai seorang mahasiswa baru Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, tentunya , cita – cita saya adalah menjadi seorang dokter.

Banyak orang yang bertanya mengenai cita – cita saya yang ingin menjadi seorang dokter. Cita – cita tentunya berkaitan erat dengan tujuan hidup.  Menentukan tujuan hidup merupakan hal yang sulit bagi saya. Dari SD, saya memang sudah bercita – cita menjadi dokter, cita – cita itu muncul karena memang saat saya mengemban pendidikan tingkat sekolah dasar saya melihat seorang dokter sebagai sosok yang hebat. Cita – cita itu terus berkembang dalam diri saya. Saat memasuki jenjang SMA, cita – cita itu semakin bertumbuh dalam diri saya, saya pun mulai menyadari keinginan saya menjadi dokter berawal dari rasa ingin menolong orang lain yang timbul dalam diri saya.

Pada masa pertengahan SMA, kebingungan mulai muncul dalam diri saya akan perguruan tinggi Indonesia yang akan saya jadikan sebagai tempat saya belajar menjadi seorang dokter. Banyak sekali perguruan tinggi di Indonesia yang memiliki fakultas kedokteran dimana saya bisa belajar menjadi seorang dokter. Kebimbangan ini memacu saya untuk mulai mencari informasi melalui dunia maya, sebelum mulai mencari informasi , tidak lupa saya berkonsultasi dengan orang tua saya mengenai cita – cita saya dan mengenai perguruan tinggi yang berkenan bagi mereka. Ternyata mereka sangat mendukung cita – cita saya tersebut, mereka sangat berharap agar nantinya saya dapat menjadi dokter yang hebat. Mengenai perguruan tinggi, mereka hanya berpesan untuk memilih perguruan tinggi yang lokasinya tidak terlalu jauh dari rumah saya yang berlokasi di Tangerang dan saya juga harus memilih perguruan tinggi negeri saja karena biayanya memang lebih terjangkau dibandingkan perguruan tinggi swasta. Dengan arahan dari kedua orang tua saya, saya mulai mencari di dunia maya mengenai perguruan tinggi negeri yang dekat dengan rumah saya, dan hasilnya menunjukan Universitas indonesia adalah perguruan tinggi yang terdekat dengan lokasi saya dan didalamnya terdapat fakultas kedokteran.
Semua sumber di dunia maya yang saya temukan menuliskan bahwa Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia adalah fakultas kedokteran terbaik di Indonesia, hal ini membuat saya menjadi tertarik untuk dapat menjadi mahasiswa FKUI. Teman – teman saya pun mengatakan bahwa dokter – dokter lulusan FKUI sangat berkualitas. Saya pun membulatkan tekad saya untuk masuk FKUI. Jalur masuk FKUI ada tiga, yaitu SNMPTN, SBMPTN, dan SIMAK UI. Tentunya semua orang ingin dapatkan adalah jalur SNMPTN,   saya pun ingin mendapatkan SNMPTN, hingga saya berusaha memaksimalkan nilai – nilai yang saya dapatkan di sekolah. Namun, saya juga mempersiapkan diri untuk menghadapi SBMPTN, karena semua orang mengatakan pada saya bahwa pada SNMPTN banyak faktor yang menjadi acuan penilaian. Saat mulai memasuki masa pendaftaran SNMPTN, orang tua saya berpesan bahwa saya tetap harus bersiap SBMPTN.

Setelah saya mendaftarkan SNMPTN tingkat keseriusan belajar saya menjadi menurun karena saya berharap sekali pada SNMPTN. Ketika waktu pengumuman SNMPTN tiba, ternyata saya tidak berhasil melalui jalur SNMPTN ini. Saya sempat menjadi semacam depresi, tetapi hanya sehari saja, saya sadar bahwa masih aa jalur SBMPTN dan SIMAK UI untuk masuk menjadi mahasiswa FKUI. Setelah itu, saya langsung mendaftarkan diri SBMPTN dan SIMAK UI. Saya mulai giat membahas buku – buku soal SBMPTN dan SIMAK UI, tidak ada hari tanpa mengerjakan soal. Saya juga memantapkan konsep dasar pada materi – materi yang diujikan, agar saya bisa menghadapi soal dengan berbagai macam tipe.
Satu bulan kemudian tiba saatnya tes SBMPTN. Saat itu, saya dengan optimis memasuki ruangan ujian, namun saat saya melihat soal saya terkejut dan sedikit panik karena memang soalnya berbeda dengan tahun – tahun sebelumnya. Tapi kemudian saya menenangkan diri dan mengerjakan soal – soal sbmptn dengan optimis. Setelah selesai mengerjakan semua soal saya hanya dapat berharap jawaban yang saya isikan benar. Tidak beberapa lama kemudian, waktu tes SIMAK UI tiba. Saya juga berusaha mengerjakan dengan baik soal – soal SIMAK UI. Saat masa tes berakhir, saya sudah mulai bisa bersantai sambil berharap agar bisa masuk FKUI, saya juga tidak lupa berdoa dan meminta doa kedua orang tua saya dan teman – teman saya. Setiap hari setelah SBMPTN dan SIMAK UI adalah hari dimana saya bisa bersantai tapi tidak benar – benar bersantai karena jika saya gagal lagi disini maka saya tidak dapat masuk FKUI tahun 2016 ini.

Pada tanggal 28 Juni, adalah saatnya pengumuman SBMPTN, saat waktunya tiba , yaitu, pukul 2 siang, saya mulai membuka web pengumuman SBMPTN. Pada saat mencoba membuka web pengumuman tersebut, ternyata saya tidak bisa membukanya, mungkin karena banyaknya orang yang melihat hasil tes mereka. Beberapa menit kemudian saya mecoba membukanya lagi, awalnya saya kira masih tidak bisa, lalu tiba tiba pada hasilnya muncul warna biru dan bertuliskan “selamat anda diterima..” dan pada bawahnya bertuliskan “ Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia”. Aku tidak percaya, aku pun membuka kembali web tersebut hingga 3 kali dan hasilnya memang tetap sama. Saat itu aku gembira sekali, aku dapat terpilih dari banyaknya yang mendaftar di FKUI, perasaan gembira saat itu tidak dapat aku deskripsikan hingga saat ini.
Harapan saya setelah itu adalah saya dapat menjadi lebih berkembang lagi dengan FKUI, dan menjadi dokter yang hebat dan sukses di masa yang akan datang dan dapat membanggakan keluarga terutama kedua orang tua saya. Saya juga berharap FKUI kedepannya menjadi lebih hebat lagi dan menjadi yang terdepan dalam kedokteran di Indonesia. Berdasarkan apa yang saya alami, menjadi mahasiswa di FKUI bukanlah hal mustahil bagi siapapun, caranya sebenarnya hanya belajar dengan giat dan rajin berdoa, jangan lupa juga meminta restu dan doa orang tua. Selalu optimis dan jangan menyerah, ada banyak jalur untuk menjadi mahasiswa FKUI, tidak ada yang mustahil jika kita bersungguh – sungguh. Sukses selalu.

Komentar

  1. keren iskandarr, sukses selalu!!

    BalasHapus
  2. gue selalu kagum sm anak2 sbm:") sukses selalu is!

    BalasHapus
  3. pasti pas liat pengumuman warna biru setelah nunggu lama sangat sangat terasa mengharukan :')

    BalasHapus
  4. Aji Wahyu Wardhana16 Agustus 2016 pukul 03.21

    selamat iskandar! perasaan yang luar biasa ketika menerima sesuatu yang tak terduga

    BalasHapus

Posting Komentar