[Perjalanan Menuju FKUI] Justina Bernadeth Swannjo


Nama saya Justina Bernadeth Swannjo, lahir di Jakarta pada 15 Mei 1998. Seperti sebagian besar anak-anak lainnya, saya pun ingin menjadi dokter sejak SD, apalagi saya dibesarkan dalam keluarga yang mempunyai banyak dokter. Ayah merupakan dokter hewan, ibu merupakan dokter, sementara tante favorit saya merupakan dokter anastesi. Kakak kandung saya pun sekarang sedang menempuh pendidikan dokter di Universitas Udayana. Keraguan menjadi dokter sempat timbul, namun ketertarikan yang sudah dipupuk sejak kecil ternyata mengalahkan ketakutan dan stigma sulit yang melekat pada pendidikan kedokteran.
Cita-cita besar inilah yang membuat saya selalu mengusahakan yang terbaik dalam setiap tugas dan ulangan selama duduk di bangku SMA. Namun begitu, saya percaya bahwa kegiatan di luar bidang akademik sama pentingnya, karena itulah saya mengikuti banyak kegiatan di luar sekolah, terutama di bidang sosial. Berinteraksi secara langsung dengan berbagai macam orang membantu saya lebih terbuka dalam melihat perbedaan.
Saya mendaftar ke FKUI melalui jalur talent scouting, di mana nilai rapor saya selama SMA mempengaruhi. Salah satu tips dari saya, persiapkan TOEFL sedini mungkin. Saya sendiri mulai mempersiapkan TOEFL dari kelas 10, dan mengambil tes nya saat kelas 11. Biarkan kelas 12 yang sudah padat dengan persiapan UN dan pendaftaran universitas tidak dibuat makin runyam dengan persiapan dan tes TOEFL yang menyita waktu. Selain itu, lalui proses wawancara dengan tenang dan berpikir jernih, sehingga bisa memberikan yang terbaik.
Selama menunggu pengumuman, saya merasa cemas dan berusaha berpikir positif, tapi daripada kecemasan tiada ujung, saya lebih banyak merencanakan langkah berikutnya seandainya saya tidak diterima. Sembari menunggu pengumuman, saya tetap mengikuti kursus BTA dan mempersiapkan diri untuk SBMPTN. Ketika akhirnya pengumuman menyatakan bahwa saya diterima, rasa senang dan lega sudah tak bisa saya lukiskan, bersyukur karena saya berhasil maju selangkah lagi menuju cita-cita saya.
Ke depannya, saya berharap bisa menjadi mahasiswi FKUI yang membanggakan keluarga, fakultas, dan nama besar Universitas Indonesia secara keseluruhan melalui tindakan sehari-hari baik dari bidang akademik maupun non-akademik. Saya berharap nama FKUI tetap berkibar dan menjadi oasis bagi calon dokter muda Indonesia yang haus akan ilmu. Untuk keluarga, saya hanya berharap seluruh keluarga dilimpahi kesehatan dan umur yang panjang.
Ada satu quote dari Yogi Berra yang menyentuh saya, yaitu “It ain’t over till it’s over”. Kalimat ini menginspirasi saya untuk terus berjuang sampai titik darah penghabisan, karena itulah selama jantung masih berdetak, saya akan mengusahakan yang terbaik.

Komentar

  1. Sangat menginspirasi! Perjuangan yang telah anda lakukan patut diacungi jempol

    BalasHapus
  2. selamat ya justine telah menggapai salah satu mimpinya :)

    BalasHapus
  3. Goodluck kuliahnya Justina!! semangat terus..

    BalasHapus
  4. wah justina ceritanya keren sekali! sukses ya di UI

    BalasHapus
  5. Ceritanya menginspirasi :) Sukses bersama ya justina!

    BalasHapus
  6. Jebe.......semangat terus yaaa kuliahnya!!!

    BalasHapus
  7. mimpilah setinggi mungkinn :))

    BalasHapus
  8. bermimpilah setinggi tingginya yaa

    BalasHapus
  9. wahh semoga kita bisa lulus bareng yaa nanti

    BalasHapus
  10. wahh the best jeb. berjuang dan semangat jeb :)

    BalasHapus

Posting Komentar