[Perjalanan Menuju FKUI] Mohammad Amin Rais Perfernandi Ilham


Nama saya Mohammad Amin Rais Perfernandi Ilham, saya memiliki nama panggilan yang bermacam-macam, teman-teman dari sekolah menengah pertama dan dari sekolah menengah atas biasa memanggil saya dengan nama Amin, keluarga saya banyak yang memanggil saya Ilham, namun banyak teman-teman saya yang lain memanggil Fernandi, jadi saya lebih memilih dipanggil Fernandi saat ini. Saya lahir di Cirebon, pada tanggal 31 Desember 1998. Berarti umur saya saat ini adalah 17 tahun. Saya merupakan anak ke-4 dari 4 bersaudara yang merupakan anak dari pasangan Bapak Ruddy Herriyanto dan Ibu Nina Nurmalia. Ayah saya seorang dokter dan ibu saya seorang ibu rumah tangga. Selama saya mulai mengenyam pendidikan di Taman Kanak-kanak hingga di Sekolah Menengah Atas, saya tetap tinggal di Cirebon. Saya memulai pendidikan saya di TK Gelatik, kemudian SD Negeri Kebon Baru 1, lalu SMP Negeri 1 Cirebon, dan terakhir SMA Negeri 2 Cirebon. Mulai dari TK saya memang menyukai membaca, semakin lama membaca sudah menjadi hobi bagi saya. Namun, seiring bertambahnya usia, saya memiliki hobi baru, yaitu bermain, biasanya game atau kartu bridge. Dari hobi membaca, saya mulai menyukai pelajaran biologi dan lebih tertarik mendalami ilmu kedokteran di perkuliahan. Maka dari itu, saya sudah berencana melanjutkan belajar ke fakultas kedokteran, yaitu di Universitas Indonesia.
Awalnya, sebagai murid SMP, saya masih belum mengetahui mengenai dunia perkuliahan, termasuk fakultas kedokteran mana yang bisa dibilang terbaik di Indonesia. Yang saya tahu hanya saya ingin kuliah di fakultas kedokteran. Akhirnya saya pun mulai mengetahui bahwa fakultas kedokteran terbaik ada di Universitas Indonesia. Sejak saat itu lah, saya bertekad untuk kuliah di Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia. Di SMA, tekad itu kian membulat dan saya pun tidak ada niatan untuk mengubah tekad saya. Saat SMA terbayang oleh saya bagaimana jika kuliah di FK UI, pasti ilmu dan pengalaman yang akan saya dapat pasti sangat banyak dan beragam, saya akan bertemu orang-orang hebat dari seluruh Indonesia, dan pasti saya akan merasa lebih baik. Saya juga bepikir pasti kampusnya bagus, terawat, dan bersih. Saat ini pandangan-pandangan tersebut masih ada dan masih sama, namun ada juga beberapa pandangan lain setelah saya melakukan daftar ulang. Saya memandang kuliah di FK UI pasti sangat padat, jika tidak pandai mengatur waktu, saya akan merasa berat. Jika saya tidak bisa menghilangkan sifat malas dan menunda-nunda, pasti saya akan jarang pulang ke kampung halaman karena harus mengerjakan tugas dan lain sebagainya. Hal ini lah yang membuat saya seharusnya mengubah diri saya menjadi lebih tekun dan rajin, jika saya mulai merasa berat, saya harus mengingat apa yang dulu saya perjuangkan dan lakukan di SMA untuk sampai di titik ini, yaitu berhasil menjadi mahasiswa FK UI angkatan 2016.
Dapat dibilang saya mulai berjuang semenjak SMP, karena saat SMP saya mulai bertekad untuk masuk FK UI. Saat itu saya tahu, untuk masuk FK UI, saya harus terlebih dahulu masuk SMA yang bisa dibilang cukup baik untuk mengantarkan saya ke FK UI. Maka dari itu, saya belajar dengan tekun dan giat agar mendapat nilai Ujian Nasional yang baik agar dapat masuk SMA favorit di kota saya. Setelah itu, saya berhasil mendapat nilai UN yang baik dan masuk SMA yang saya idam-idamkan. Saat di SMA, saya mulai mengetahui ada dua jalur untuk masuk perkuliahan, yaitu jalur undangan dan jalur ujian tulis. Lalu, saya berusaha untuk mendapatkan jalur undangan terlebih dahulu. Mulai dari kelas X hingga kelas XII saya dengan teliti menjaga nilai saya agar stabil. Saya belajar dengan tekun dan giat, mengerjakan tugas-tugas secara total dan tidak seadanya, dan pastinya selalu berdoa. Semakin lama saya semakin terbiasa dengan hal-hal tersebut, walaupun terkadang saya merasa lelah dan tidak sanggup lagi, hal itu wajar karena manusia tidak selamanya dapat bekerja secara terus-menerus. Mulai kelas XI saya mencari-cari info mengenai FK UI dan UI, baik melalui internet, senior, maupun guru BK. Akhirnya saya pun kelas XII, selama 4 semester sebelumnya, nilai saya cukup stabil terutama mata pelajaran MIPA. Di kelas XII, Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) semakin padat, selain itu saya juga harus bersiap-siap belajar untuk ujian tulis. Karena padatnya kegiatan ini lah yang membuat saya kurang maksimal dalam menyerap ilmu pengetahuan. Alhasil, nilai semester lima saya turun. Saya mulai was-was. Akhirnya saya semakin mengintensifkan belajar saya untuk ujian tulis pada semester 6. Ketika pendaftaran SNMPTN, terjadi cukup banyak kendala, baik waktu maupun teknis, namun tetap berjalan, saya sudah pasrahkan semua kepada Maha Pencipta, saya sudah berjuang, tinggal kehendak-Nya lah yang menentukan. Kemudian saya semakin memperkuat belajar saya untuk UN dan ujian tulis terutama SBMPTN dan SIMAK UI. Jadi menurut saya sebaiknya mempersiapkan lebih dini untuk ujian tulis, jangan lupa berdoa, menjaga kesehatan, dan selalu pantang menyerah.
Setelah Ujian Nasional, terdapat waktu luang yang cukup lama, namun saya manfaatkan untuk mempersiapkan diri untuk ujian tulis, sekolah saya pun mengadakan kelas untuk belajar ujian tulis, dan saya mengikuti kelas tersebut. Saya memilih untuk belajar mandiri dan di sekolah daripada di bimbingan belajar, karena cara belajar saya yang terbilang cepat. Saat menunggu pengumuman, saya juga tetap refreshing agar pikiran tetap jernih dan segar. Tidak lupa agar selalu berdoa. Pada saat-saat itu saya merasa yakin akan diterima karena ranking saya secara paralel di sekolah boleh dikatakan bagus, lalu tidak ada yang memilih FK UI selain saya, dan tahun sebelumnya ada kakak kelas yang masuk FK UI. Namun begitu, di sisi lain saya juga pesimis. Akhirnya saat hari pengumuman SNMPTN saya dinyatakan lulus seleksi, saya merasa kaget dan terharu, kemudian saya memberitahukan kepada orangtua dan keluarga saya. Kami semua berada dalam kebahagiaan hari itu. Hari-hari selanjutnya saya masih merasa tidak percaya walapun saya sudah tergabung dalam grup di sosial media yang berisi calon mahasiswa baru FK UI melalui jalur SNMPTN. Setelah itu saya mulai mempersiapkan untuk perkuliahan saya nanti di FKUI agar nantinya saya dapat kuliah dengan lancar.
Saya berharap melalui pekuliahan saya di FK UI ini saya menjadi dokter yang dapat bermanfaat bagi masyarakat banyak, semoga saya selalu berada dalam ketulusan dalam mengabdi untuk negara dan rakyat, dan semoga saya menjadi manusia yang lebih baik lagi. Semoga dengan hal-hal tersebut saya mendapatkan balasan baik dari Allah SWT baik di dunia maupun nanti di akhirat. Saya berharap semoga beban keluarga saya menjadi lebih ringan, semoga untuk selanjutnya kami semakin dan tetap harmonis, dan semoga saya dapat membanggakan keluarga saya dan dapat membantu keluarga saya. Saya juga berharap semoga FK UI menjadi semakin baik lagi seiring berjalannya waktu, semakin kompak seluruh komponennya agar nanti semua mahasiswanya lulus dan keluar menjadi dokter yang profesional dan teladan. Semoga FK UI menjadi contoh yang baik untuk FK dari universitas lain, menjadi terdepan dalam pengembangan ilmu pengetahuan tentang kedokteran serta mencetak manusia yang berwatak mulia.
Begitu lah sekiranya perjalanan saya untuk sampai di sini, di FK UI. Saya selalu teringat pada sebuah kalimat, yaitu “I survived because I willed it to be”. Hal ini berarti saya bertahan, karena saya berkemauan untuk hal itu terjadi. Kata ini sangat memotivasi saya, terutama ketika saya mulai mencapai titik kelelahan dan ingin menyerah saja. Saya dapat bertahan dan terus maju, jika saya sendiri yang berusaha dan memulai kembali perjuangan saya. Kalimat tersebut juga menggunakan grammar Bahasa Inggris waktu lampau, hal ini menunjukkan dulu saya berhasil bertahan karena perjuangan saya. Maka jika dulu bisa, mengapa sekarang tidak?

Mungkin itu lah yang menjadi perjalanan singkat saya untuk mencapai titik ini. Perjuangan belum berhenti, bukan juga baru dimulai, tapi perjuangan terus belanjut dengan tingkat yang lebih susah lagi. Hal ini lah yang membuat manusia menjadi lebih baik.

Komentar

  1. goodluck fernandii ! (gws ya btw wkwkwkwk)

    BalasHapus
  2. keren banget! SBMPTN bos! gila!

    BalasHapus
  3. hidup kartu bridge banget yhaaa HAHA insyaAllah tercapai ya Fer jadi dokter yang bermanfaat Aamiin

    BalasHapus
  4. mantab jiwa per!! tetep semangattt

    BalasHapus
  5. Mantab jiwa fer. mantab jiwa. mantab jiwaaaa... tetap semnangat ya cuy

    BalasHapus
  6. Ntabs jiwa ya kalo udah sans gini dari April wkwk

    BalasHapus
  7. mantaaaabb jiwaaa fer! suksessssss feeer!!

    BalasHapus
  8. Salut perr!! Walau sma bukan di jakarta tp bisa ngalahin pesaing pesaing yg ada di jakartaa, mantab jiwaa

    BalasHapus
  9. Natasha Citra Maharani16 Agustus 2016 pukul 05.20

    mantab jiwa per! sukses terus yaa!

    BalasHapus

Posting Komentar