[Perjalanan Menuju FKUI] Muhammad Ikhsan Nur Karim

Suatu keberhasilan dan pencapaian tentunya memiliki jalan cerita dibaliknya. Saya Muhammad

Ikhsan Nur Karim, mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia angkatan 2016.

Sebelum saya diterima di Universitas Indonesia, saya bersekolah di SMP dan SMA Labschool

Jakarta. Selama enam tahun di SMP dan SMA, saya mengembangkan diri melalui kegiatan,

program kerja, serta organisasi. Menjadi ketua angkatan dan ikut dalam berbagai kepanitiaan

membuat saya lebih mengetahui apa yang saya inginkan. Melalui proses pengembangan diri

itulah saya membulatkan tekad dan keinginan saya menjadi seorang dokter. Cita – cita menjadi

seorang dokter berkaitan erat dengan motivasi hidup saya agar bisa bermanfaat bagi orang lain.

Setelah langkah awal saya dalam menentukan profesi yang ingin saya capai, saya harus

memilih tempat dimana saya akan belajar, dan saya memilih Fakultas Kedokteran Universitas

Indonesia sebagai satu satunya pilihan saya. Saya memandang Fakultas Kedokteran

Universitas Indonesia selalu menghasilkan lulusan terbaik dan memiliki program – program yang

dapat mengembangkan setiap individu di dalamnya. Selain itu, FKUI memiliki sejarah yang

panjang sehingga saya yakin memiliki integritas tinggi.

Dimulai dari pendaftaran dan rekap nilai untuk SNMPTN (Seleksi Nasional Masuk Perguruan

Tinggi Negeri), saya hanya memilih Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia. Setelah itu saya

mulai mempersiapkan untuk Ujian Nasional dengan cara mengikuti kelas tambahan dan

bimbingan belajar di luar sekolah. Pada bulan Februari 2016, saya mendaftarkan diri saya

melalui jalur PPKB-Talentscouting UI dan memilih Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia

KKI (Double Degree). Setelah itu, saya mulai mengumpulkan dan merapikan segala macam

sertifikat serta dokumen lain yang berkaitan. Tidak lupa saya mengerjakan esai sebagai salah

satu syarat utama dalam penilaian masuk melalui jalur Talentscouting. Esai yang saya kerjakan

berisi tentang latar belakang, motivasi saya menjadi dokter, alasan saya memilih Fakultas

Kedokteran Universitas Indonesia, dan apa yang akan saya lakukan di masa depan jika saya

diterima melalui jalur Talentscouting ini. Dua bulan semenjak saya mengumpulkan berkas, saya

mendapat email dan telepon yang menginformasikan bahwa saya lulus tahap satu di jalur ini.

Memasuki tahap kedua, saya mengikuti dua tes, yaitu MMPI dan MMI. MMPI (Minnesota

Multiphasic Personality Inventory) merupakan tes yang dapat melihat kepribadian kita. Tes

berikutnya adalah MMI (Mini Multiple Interview) yang dilaksanakan di Gedung RIK, Kampus UI,

Depok. Setiap calon mahasiswa yang diundang untuk wawancara ini akan melakukan 6 kali

wawancara yang setiap wawancara berdurasi 7 menit. Wawancara tersebut berhubungan

dengan bagaimana kita menyikapi masalah dan kasus yang ada diberikan satu menit sebelum

masuk ke dalam ruangan yang ditempati dosen penguji, yang nantinya akan mewawancara

setiap calon mahasiswa.

Selama 3 bulan saya menunggu pengumuman hasil Talentscouting, saya hanya mengikuti

kegiatan belajar mengajar di sekolah dan bimbingan belajar. Serta tidak lupa saya berdoa agar

segala hal yang saya kerjakan bermanfaat dan harapan saya terpenuhi. Setelah saya

dinyatakan diterima di Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia KKI, saya langsung memberi

kabar kepada keluarga saya dan mengucap syukur kepada Allah. Tidak hanya berharap diterima

melalui jalur ini, saya juga berharap segala hal yang saya kerjakan dapat bermanfaat bagi orang

lain. Dengan diterimanya saya melalui jalur Talentscouting ini, saya telah mewujudkan keinginan

orang tua saya untuk memiliki dua anak yang berprofesi sebagai dokter. Saya juga berharap

dapat berkarya di Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia dan berkontribusi dalam berbagai

acara terutama sebagai panitia. Segala usaha yang saya lakukan berlandaskan pada motivasi

yang ada pada pikiran saya, yaitu tetap berjuang berkarya dan bermanfaat bagi orang lain.

Komentar

Posting Komentar