
Hay teman-teman semua, perkenalkan nama saya Mutiara Intan Permata Sari, saya biasa dipanggil Intan. Lahir di Bandar Lampung , 17 November 1997. Saya lulusan dari SMAN 2 Bandar Lampung , salah satu SMA paling favorit di Lampung. Saya adalah lulusan tahun 2015. Syukur alhamdulillah saat ini saya telah di terima di Fakultas Kedokteran Universitas indonesia melalui jalur Simak UI.
Disini saya akan menceritakan tentang perjalanan saya dari awal sebelum diterima di Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia. Impian untuk bisa diterima di fakultas kedokteran Universitas Indonesia adalah imipian semua siswa siswi yang mempunyai cita-cita untuk menjadi seorang dokter. Awalnya saya sama sekali tidak terpikirkan untuk berkuliah di Universitas Indonesia karena saya merasa Universitas Indonesia terlalu tinggi untuk saya capai. Apalagi fakultas kedokterannya yang mahasiswanya adalah orang-orang yang sangat cerdas dari segala penjuru di Indonesia. Tetapi, untuk menjadi seorang dokter memang sudah menjadi cita-cita saya sejak duduk dibangku SMP. Saat itu saya sangat ingin menjadi seorang dokter agar dapat menolong semua orang sakit dan dapat memberikan senyum kebahagian untuk semua orang yang saya tolong, dan kenapa pada akhirnya saya memilih FKUI? Alasannya adalah yang pertama karena ayah dan kakek saya menginginkan saya untuk dapat menempuh pendidikan di Universitas Indonesia dan yang kedua adalah karena Universitas Indonesia seperti yang kita ketahui telah diakui kualitas dan kehebatannya, untuk itu saya memilih FKUI untuk bisa mengantarkan saya menjadi seorang dokter yang hebat dan berprestasi.
Tetapi, perjalanan saya untuk menjadi mahasiswi kedokteran tidak semulus kebanyakan orang. saya hampir menutup mimpi saya untuk menajadi seorang dokter. Semuanya berawal pada saat saya berada di kelas 3 SMA semester 1 disaat saya sedang sibuk belajar dan les sana sini untuk mempersiapkan diri mengikuti Ujian Nasional, tes SBMPTN dan tes jalur tulis mandiri lainnya agar bisa diterima di universitas favorit dan tentunya agar bisa diterima di jurusan pendidikan dokter.
Suatu hari tiba-tiba ayah saya membicarakan tentang Akpol dan meminta saya untuk mempersiapkan diri mendaftar di Akademi Kepolisian (AKPOL). Beliau sangat menginginkan saya untuk bisa diterima di Akademi Kepolisian dan tidak hanya ayah saya saja yang menginginkan saya mendaftar di Akpol, tetapi paman dan nenek saya pun menginginkan saya untuk mendaftar dan dapat diterima disana. Awalnya saya tidak mau mendaftarkan diri di Akpol karena cita-cita saya ingin menjadi dokter bukan menjadi seorang perwira tinggi polisi. Saya pun merasa tidak mempunyai kemampuan fisik yang kuat. Seiring berjalannya waktu setiap saya mengobrol dengan ayah saya, beliau selalu meminta saya untuk mengikuti seleksi masuk Akpol. Saya sampai lelah mendengar ayah dan paman saya yang membicarakan Akpol terus menerus.
Akhirnya karena saya melihat ayah saya begitu menginginkan saya untuk bisa diterima di Akpol , saya pun mengalah dan menuruti beliau untuk mempersiapkan diri mengikuti tes Akpol, walaupun dengan berat hati pada awalnya karena harus menutup mimpi saya untuk menjadi seorang dokter pada saat itu. Ayah saya sangat antusias mendengar saya mau menuruti kemauannya dan tanpa berdiskusi dengan saya dia langsung mendaftarkan saya dibeberapa tempat les tanpa mengkonfrimasi jadwal-jadwal les saya yang lainnya. Saat itu saya di daftarkan les fisik, berenang, pengetahuan tentang kepolisian, TKPA Akpol dan psikologi Akpol. Pada waktu itu saya sangat bingung untuk mengatur jadwal les saya karena setiap harinya selalu bentrok satu dengan lainnya. Setelah saya mengatur jadwal les hampir di setiap harinya saya mengikuti les di 3 sampai 4 tempat les yang berbeda, saat itu saya merasakan begitu jenuh dan sangat lelah disetiap harinya.
Disaat semester 2 ketika sedang fokus belajar menyiapkan SBMPTN, ayah saya meminta hanya fokus mengikuti test Akpol dan UN terlebih dahulu, karena beliau begitu yakin saya dapat diterima di Akademi Kepolisian. Dan akhirnya saya mengenyampingkan SBMPTN dan hanya fokus untuk Akpol dan benar-benar menutup mimpi saya untuk menjadi seorang dokter pada saat itu. Akhirnya saya pun hanya fokus les untuk persiapan Akpol, dan meninggalkan les persiapan SBMPTN. ketika pendafataran Akpol dibuka saya pun mendaftar bersama ayah saya. Semua keluarga benar-benar medukung saya dan berharap agar saya dapat lolos dan diterima di Akpol. Saya mengikuti rangkaian seleksi tesnya dan pada akhirnya saya dinyatakan gugur. Saat itu saya sangat sedih karena tidak dapat mengabulkan keinginan ayah saya, saya begitu merasa bersalah dan sedih ketika melihat ayah saya bersedih mendengar kegagalan saya dan saya merasa telah mengecewakan keluarga saya pada saat itu.
Karena saya tidak lolos seleksi Akpol akhirnya saya mengikuti salah satu tes jalur mandiri di salah satu universitas terbaik di Indonesia dan saya pun lulus di jurusan akuntansi. Tapi yang saya rasakan saat itu biasa saja tidak merasa senang seperti teman-teman saya yang lainnya. Mungkin karena akuntansi bukan bidang kesukaan saya, dan saya sendiri pun tidak tau mengapa saat itu saya memilih akuntansi di pilihan jurusan saya. Disaat saya sedang sibuk mengurusi untuk daftar ulang dan mempersiapkan diri untuk menjadi anak rantau. Tiba-tiba ayah saya meminta saya untuk mendaftar Akpol lagi ditahun 2016 dan kali ini beliau mengatakan jika memang ditahun selanjutnya saya gugur pada seleksi Akpol beliau memperbolehkan saya untuk mendaftar di fakultas kedokteran, tetapi harus di Universitas Indonesia atau di UGM. Mendengar hal itu saya dan ibu saya sangat senang karena saya bisa mewujudkan mimpi saya yang hampir saya tutup. Akhirnya saya tidak mengikuti perkuliahan ditempat dimana saya diterima, karena saya mau mempersiapkan diri untuk mengikuti seleksi Akpol dan juga jalur tulis masuk PTN ditahun 2016. Saya pun mengikuti serangkaian les les lagi untuk mempersiapkan semuanya dengan matang.
Ketika pendaftaran Akpol,SBMPTN dan Simak UI 2016 dibuka saya langsung mendaftarkan diri. Selama mengikuti seleksi Akpol saya tetap belajar untuk mempersiapkan diri menghadapi SBMPTN dan Simak UI. Dan ternyata untuk kedua kalinya saya dinyatakan gugur lagi diseleksi Akpol. Kala itu saya sangat merasa sedih dan terpuruk karena mengingat perjuangan saya selama 1 tahun terakhir yang begitu matang untuk mempersiapkan tes Akpol ternyata berakhir sia-sia. Selama satu minggu saya selalu menangis karena saya benar-benar merasa telah mengecewakan keluarga saya terutama ayah saya. Akhirnya jarak tiga minggu dari pengunguman saya dinyatakan gugur, saya pun mulai bangkit dan belajar dengan sangat giat dari biasanya siang dan malam saya selalu berlatih mengerjakan soal dengan guru saya, agar saya bisa diterima di Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia setidaknya bisa mengobati kekecewaan kedua orang tua saya.
Tiba saatnya saya mengikuti test SBMPTN dan pada saat itu saya melakukan hal terbodoh dihidup saya yaitu saya kurang teliti menulis kode paket soal sehingga mengakibatkan saya salah menulis kode paket soal. Dan baru saya sadari ketika saya pulang ke rumah untuk mengkoreksi jawaban yang telah saya jawab. Pada saat itu saya panik dan menangisi kebodohan saya saat itu, tetapi saya mencoba menghibur diri dan menyakinkan diri saya harus bisa diterima di FKUI dengan menggunakan tiket terakhir saya yaitu melalui jalur tes Simak UI. Pada saat itu saya meminta kedua orangtua saya untuk mendoakan saya agar lancar menjalankan tes simak agar tidak terjadi kesalahan dan kendala apapun, tes simak pun tiba saya merasakan ketakutan begitu dasyat karena saya sangat takut melakukan kesalahan lagi. Saya pun mengisi data dan mengerjakan soal dengan sangat berhati-hati dan selalu mengecek ulang agar tidak terjadi kesalahan lagi. Pelajaran dari pengalaman saya hati-hati dalam pengisian data selalu cek ulang dan pastikan tidak ada yang salah. Buat temen-temen yang nanti akan mendaftar sbmptn atau jalur tulis lainnya. Pertama kalian tentukan pilihan dahulu jurusan yang memang kalian kuasai atau kalian senangi dari jauh hari, jangan sampai kalian salah pilih atau terpaksa memilih jurusan tersebut karena yang akan menjalaninya adalah kalian sendiri dan kalian lah yang merasakannya. Rajin berlatih mengerjakan soal-soal karena itu sangat membantu sekali. Hati-hati dalam mengisi jawaban, pilihlah jawaban yang memang benar-benar kalian yakini bahwa itu adalah jawaban yang benar jika ragu lebih baik tidak usah diisi. Yakin dengan diri kalian bahwa pasti lulus dan yakin diterima, dan bagi anda yang beragama yakin lah Tuhan akan meluluskan kalian dan mempermudah jalan kalian untuk diterima di jurusan dan unversitas yang kalian tuju.
Pada saat pengunguman SBMPTN saya biasa saja karena sudah tau hasilnya tidak akan diterima, tetapi saya tetap gelisah menunggu pengunguman Simak UI. Karna saya terlalu takut ,akhirnya saya mendaftar jalur mandiri dibeberapa universitas untuk berjaga-jaga kalau saya tidak diterima, saya begitu takut jika tidak diterima lagi dan tidak ingin mengecewakan keluarga untuk kesekian kalinya. Pada hari H pengunguman Simak UI tepatnya hari kamis tangga 30 Juni 2016, saya merasakan sangat gelisah dan ketakutan yang luar biasa, tetapi saya tetap meyakini diri saya pasti akan diterima. Disaat teman-teman saya mengajak pergi keluar untuk bermain saya memilih untuk dirumah dan berzikir sambil menunggu pengunguman. Ibu saya pun masuk ke kamar saya untuk menenangkan saya yang sedang sangat gelisah. ketika tepat pukul 2 siang saya membuka pengunguman dan alhamdulillah saya dinyatakan diterima. Pada saat itu saya menangis bahagia sambil memeluk ibu saya. Dan tak lupa saya sujud syukur mengucap terimakasih kepada Allah SWT yang telah mengabulkan doa saya. Keluarga saya pun juga ikut menangis bahagia mendengar saya dinyatakan lulus di FKUI. Sampai sekarang saya masih bisa merasakan dan mengingat dengan jelas betapa bahagianya saya saat itu dinyatakan diterima di FKUI. Saya merasa seperti bermimpi pada saat itu.
Setelah saya merasakan kebahagiaan yang begitu besar saya menyadari bahwa, saya baru melewati tahap yang begitu dasar dari perjalanan menuju cita-cita saya. Saya pun mempunyai tanggung jawab yang begitu besar. Saya berharap dengan saya diterima menajadi mahasiswi FKUI saya dapat berprestasi dan memperoleh IPK yang sangat memuaskan. Dapat mengikuti sistem perkuliahan dengan baik, ingin mempelajari hal-hal baru yang belum saya tau sebelumnya, dapat mengembangkan kemampuan saya dibidang akademis maupun non akademis, dan saya berharap keluarga saya selalu mendukung saya secara moril dan materiil dan selalu mendoakan saya agar saya bisa menjadi dokter yang baik dan berprestasi kedepannya. Semoga FKUI selalu mencetak dokter dokter yang berprestasi dan berbakat yang dapat berkontribusi untuk bangsa dan negara. Kata-kata yang memotivasi saya pada saat itu adalah “Gagal itu sudah sangat biasa, tetapi bangkit itu baru yang luar biasa.” jadi jika kalian telah gagal jangan pernah terpuruk dan merasakan kesedihan yang berlarut-larut mulai lah bangkit dan jangan takut untuk mencoba lagi. dan jangan lupa harus disertai dengan usaha, keyakinan dan berdoa selalu meminta kelancaran kepada Tuhan. Karena saya mengakui jika bukan karena kuasa Tuhan mungkin saat ini saya tidak bisa diterima di FKUI.
WOW congrats ya!! smga dapet yang terbaik kedepannya
BalasHapus