
Perkenalkan nama lengkap saya Nathaniel Jason Zacharia, biasa dipanggil Jason. Saya merupakan anak sulung yang memiliki seorang adik perempuan yang masih duduk dikelas 2 SMA. Saya lahir dikeluarga dengan latar belakang pendidikan yang heterogen, ayah saya merupakan seorang akuntan dan ibu saya seorang arsitek. Keluarga kecil ataupun keluarga besar saya tidak datang dari keluarga yang berasal dari bidang kesehatan, sehingga adalah suatu hal yang mengagetkan ketika saya ingin menjadi seorang dokter. Hobi saya adalah melakukan segala aktifitas sosial, mengamati lingkungan sekitar, dan olahraga. Hal ini yang membuat saya memutuskan menjadi seorang dokter sedari SD.
Menurut saya, seorang manusia harus melakukan segala hal yang dipilihnya dengan totalitas. Berdasarkan pemikiran ini saya ingin menjadi dokter yang maksimal agar dapat memberi dampak positif untuk lingkungan saya. Semenjak itulah saya mulai menelusuri, bagaimana cara menjadi seorang dokter yang baik. Banyak orang berkata untuk menjadi dokter di Indonesia, lebih disarankan mengambil sarjana kedokteran di dalam negri dengan berbagai alasan yang beragam. Didasari dengan hal itu saya mulai mencari universitas kedokteran terbaik di Indonesia dan berusaha agar dapat masuk ke universitas tersebut, dan jawabannya adalah Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI). FKUI menjadi jawaban dari hasil penelitian saya karena saya banyak menemukan dokter lulusan FKUI menjadi seseorang yang memiliki dampak luar biasa di Indonesia.
Tentunya agar dapat diterima di FKUI butuh banyak perjuangan dan pengorbanan. Mengapa saya dapat berkata demikian? Karena beribu-ribu calon mahasiswa mendaftarkan namanya untuk menjadi bagian dari FKUI dan saya harus mengalahkan mereka. Saya percaya semua orang yang mendaftar FKUI adalah pribadi-pribadi yang paling unggul di sekolahnya. Jalur masuk FKUI regular terdiri dari 3 cara yaitu SNMPTN, SBMPTN, dan SIMAK UI. Tentunya saya mencoba ketiga jalur tersebut, akan tetapi saya kurang beruntung pada kesempatan pertama yaitu pada SNMPTN. Pada saat awal pendaftaran SNMPTN, sebenarnya saya yakin bisa lulus seleksi 75% sekolah karena memiliki nilai yang cukup bersaing, akan tetapi ketika hasil penyeleksian oleh komputer keluar saya tidak termasuk kedalam 75% tersebut sehingga saya tidak bisa menyerahkan berkas laporan nilai saya ke FKUI. Hal ini dapat dibilang sebuah kegagalan oleh orang lain, tapi menurut saya ini adalah hal yang lebih mamacu saya agar dapat lebih maksimal pada tes terulis di SBMPTN dan SIMAK UI.
Dalam menyiapkan diri mengikuti ujian tes tulis, saya mengikuti kegiatan bimbingan khusus masuk perguruan tinggi negeri dalam kurun waktu satu tahun terakhir. Setiap hari Minggu, dimana teman-teman saya bersantai dan melakukakn aktifitas liburan,saya harus meluangkan waktu saya untuk pergi ke tempat bimbingan belajar. Tantangan terbesar saya yaitu ketika teman-teman saya mengajak saya pergi keluar untuk bersenang-senang dan saya harus menolak karena selalu bentrok dengan jadwal pembelajaran di tempat bimbingan belajar. Terlebih lagi ketika H-30 SBMPTN, saya mengikuti kegiatan intensif dimana setiap hari selama sebulan dari pagi hingga malam hari. Akan tetapi, saya menjalani semua hal itu dengan semangat dan ceria karena banyak teman-teman sejawat yang bekerja keras pun untuk mendapatkan hasil yang maksimal. Di tempat les tersebut saya mendapatkan teman baik yang juga ingin masuk FKUI. Senang dan sedih di tempat les kami lewati bersama, berdoa bersama, makan bersama, dan lainnya pun bersama. Namun, sepertinya Tuhan memiliki rencana lain untuk dirinya sehingga temanku tidak masuk di FKUI.
Menjelang hari pengumuman saya menjadi semakin tegang dan penasaran dengan hasil kerja keras saya yang telah saya lakukan. Saya sangat ingat ketika hari pengumuman tiba, server SBMPTN tidak dapat diakses karena terlalu banyak yang ingin melihat hasilnya. Sejak pukul 14.00 WIB saya mencoba masuk ke dalam web tapi tidak dapat, tentunya hal ini membuat saya semakin tegang. Baru pada pukul 15.00 WIB saya baru bisa masuk ke server dan mengecek hasilnya, puji Tuhan saya mendapatkan hasil yang memuaskan yaitu diterima di Fakultas Kedokter Universitas Indonesia sesuai dengan yang saya harapkan. Air mata kebahagiaan pun tak dapat dibendung sehingga saya meneteskan air mata, ketika itu saya masih merasa hal itu sebuah keajaiban karena saya berhasil masuk ke fakultas kedokteran terbaik di Indonesia.
Tentunya setelah masuk ke FKUI saya memiliki banyak harapan-harapan yang ingin saya wujudkan di Universitas Indonesia. Harapan untuk diriku sendiri yaitu dapat aktif dalam mengikuti kegiatan kemahasiswaan, dapat menjadi sosok pribadi yang lebih bijak dalam menghadapi masalah, dapat membantu teman sekitar yang membutuhkan pertolongan, dapat memberikan pengaruh yang positif bagi sekitar. Harapan untuk orang tua dan adikku, semoga adikku dapat menyelesaikan masa-masa SMA dengan lebih baik lagi agar dapat masuk ke Universitas yang dirinya inginkan, untuk ayah dan ibuku agar dapat menjaga kesehatan di masa tuanya, dapat menjadi lebih harmonis lagi dan lebih kompak lagi menjadi sebuah keluarga. Harapan terbesarku untuk FKUI yaitu saya berharap agar FKUI tetap mempertahankan prestasinya bahkan mengembangkan prestasinya agar bisa lebih berprestasi di dunia pendidikan internasional, saya berharap FKUI mendapatkan perhatian mata dunia dengan prestasinya yang baik.
Saya telah hidup di dunia ini kurang lebih hamper 18 tahun, dan sejak saya kecil dahulu saya telah melewati masa-masa indah dan juga masa-masa keterpurukan seseorang. Ketika saya terpuruk saya selalu berkata kepada diri saya bahwa saya pasti bisa! Tidak boleh menyerah dalam kondisi apapun sebab semua hal yang terjadi di dunia ini pasti memiliki maksud dan tujuannya. Saya pun percaya keberhasilan yang saya raih sekarang dengan masuk ke Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia memiliki maksud dan tujuannya tersendiri, mungkin untuk dapat memberikan dampak yang lebih luas lagi terhadap masyarakat sekitar. Saya memiliki kata-kata motivasi yang sangat saya sukai dari hidup saya, Dr. Ernest Wong lah yang memperkenalkan saya kepada kata-kata ini “kegagalan terbesar seseorang dalam hidup adalah tidak mencoba”. Kalimat ini sangat memacu saya dalam menjalankan kehidupan sekarang. Hal ini membuat saya yakin bahwa saya yakin dan mampu untuk melakukan semua hal karena pada dasarnya semua manusia memiliki potensi yang sama hanya saja tergantung seberapa keras manusia tersebut memaksimalkan kemampuannya.
Bravo .. Pejuang SBMPTN cuy. Nice
BalasHapusSemangat terus jason!!! Sukses ya kedepannya
BalasHapuswow keren banget perjuangannya, makin semangat!
BalasHapuswow keren banget perjuangannya, makin semangat!
BalasHapusAsik mantep banget anak sbm.. semangat terus ya! perjalanan masih panjang cooy
BalasHapusWahhhh jason kamu inspiratif bgt. Semoga sukses terus yaaa
BalasHapus-Metta Dewi-
waah anak bta nih keren lolos sbm! sukses terus yaa :D
BalasHapus