Kesehatan merupakan hal yang penting untuk diperhatikan karena kesehatan seseorang akan mempengaruhi produktivitas dan kehidupan seseorang. Oleh sebab itu, saya Nathasha Brigitta Selene memutuskan untuk memperdalam pemahaman saya di bidang kesehatan. Semasa saya kecil, saya adalah anak yang mudah terkena penyakit jadi saya sering mengunjungi rumah sakit. Saat saya baru lahir, saya terkena campak yang bila tidak ditangani dapat berujung pada kematian. Saat saya berusia lima tahun, saya terkena tonsilitis sehingga saya harus menjalani operasi tonsilektomi. Saya juga sering terkenan demam dan batuk pilek. Dari pengalaman saya berkunjung ke rumah sakit dan disembuhkan, saya menjadi tertarik untuk menolong orang. Saya memutuskan untuk melanjutkan studi pendidikan dokter di Universitas Indonesia. Untuk spesialis, saya berencana untuk mengambil spesialis anak karena masa kanak-kanak adalah masa krusial dalam hidup seseorang di mana terjadi pembentukan kebiasaan, pola hidup, dan karakter seseorang. Untuk memaksimalkan proses perkembangan diri tersebut, diperlukan kondisi tubuh yang prima secara jasmani maupun rohani dan kondisi tersebut dapat terpenuhi dengan penanganan yang baik di bidang kesehatan anak. Saya berharap agar saya dapat memperbaiki kesehatan anak-anak Indonesia karena merekalah generasi baru Indonesia yang nantinya akan memberikan kontribusi-kontribusi untuk Indonesia bahkan dunia.
Untuk mencapai cita-cita yang saya harapakan, diperlukan tindakan nyata seperti rajin belajar, menolong sesama, dan saling menghormati. Tindakan tersebut dapat terlaksana bila saya dapat menumbuhkan sikap dan kebiasaan seperti peduli terhadap sesama, rela berkorban, haus akan ilmu, keterbukaan dan keinginan untuk terus berkembang. Selain itu, saya juga memerlukan pemahaman yang baik mengenai isu-isu dan konsep-konsep kesehatan dengan mengemban ilmu di Universitas Indonesia agar saya dimampukan untuk menolong dan menyembukan orang. Menjadi mahasiswa Universitas Indonesia bukanlah hal yang mudah. Diperlukan usaha seperti rajin belajar dan berdoa. Pada akhirnya, usaha saya selama tiga tahun belajar di Sekolah Menengah Atas terbayar. Saya berhasil masuk ke Universitas Indonesia dan menjadi sivitas akademika Universitas Indonesia.
Menjadi mahasiswa baru di Universitas Indonesia merupakan pengalaman terbaik yang tidak akan pernah saya lupakan. Dimulai dari belajar dengan giat di SMA agar medapat nilai bagus, persiapan Ujian Nasional (UN) sampai les intensif persiapan masuk ke perguruan tinggi negeri telah saya lakukan. Puncak perjuangan saya datang saat saya mengerjakan soal-soal SBMPTN (Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri). Soal tersebut telah saya kerjakan dengan sebaik mungkin walaupun saya tidak yakin akan mendapat jurusan Pendidikan Dokter Universitas Indonesia program reguler. Selain mendaftar di jalur SBMPTN, saya juga mendaftar jalur SIMAK jurusan pendidikan dokter gelar ganda Kelas Khusus Internasional (KKI). Momen yang ditunggu-tunggu datang ketika akan diumumkan hasil SBMPTN pada tanggal 28 Juni 2016. Selama satu minggu menjelang pengumuman SBMPTN muncul perasaan gugup dan gelisah dan sesuai dengan ekspektasi, saya tidak lulus jalur SMBPTN. Rasa kecewa dan sedih muncul dalam diri saya. Namun ketika pengumuman SIMAK pada tanggal 30 Juni 2016 diterbitkan, saya berhasil masuk ke Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia program KKI. Saya merasa puas dan bangga dengan diri saya karena saya berhasil menaklukan ujian-ujian SIMAK program KKI yang dimulai dari ujian tertulis, psikotes sampai interview.
Selain usaha yang saya lakukan, dukungan dari orang-orang di sekitar saya juga membantu saya untuk mencapai cita-cita saya. Pengorbanan waktu dan usaha yang diberikan oleh orang tua dan guru-guru saya baik di sekolah maupun les bimbingan belajar juga membantu perjuangan saya untuk masuk ke Universitas Indonesia. Oleh sebab itu, saya ucapkan rasa syukur dan terima kasih kepada Tuhan, keluarga, guru-guru yang telah membimbing saya dan teman-teman yang selalu mendukung saya untuk menjalani cita-cita saya menjadi seorang dokter.
Menurut saya, untuk menjadi seorang dokter yang kompeten diperlukan manajemen waktu yang baik dalam bekerja dan beristirahat, mudah beradaptasi, mampu mengendalikan perasaan, memiliki kemampuan berkomunikasi yang baik serta moral yang tinggi. Untuk memenuhi kriteria tersebut, diperlukan komunikasi dan koneksi dengan orang lain serta pengalaman yang saya harap dapat saya peroleh di Universitas Indonesia. Saya harap, saya dapat berkembang menjadi pribadi yang lebih pandai, bijak, dan bermoral tinggi seiring dengan berjalannya pedidikan saya di Universitas Indonesia. Saya juga berharap agar semua anggota keluarga, dosen-dosen yang akan membimbing saya nanti serta teman-teman yang saya cintai tetap mendukung saya sampai akhir perjuangan karier saya menjadi seorang dokter.
Pesan dan motivasi hidup yang telah saya pelajari selama 18 tahun bersuka duka di kehidupan ini adalah hidup bagaikan sebuah roda, ada saatnya kita berada di atas dan ada saatnya kita berada di bawah karena roda terus berputar. Saat berada di bawah atau mengalami kesulitan hidup, bangkitlah, jangan menyerah dan teruslah berusaha sehingga kita bisa berada di puncak. Oleh sebab itu, diperlukan sikap pantang menyerah dan terus berusaha yang menurut saya adalah kunci kesuksesan dalam hidup.
Komentar dari Salsabila Yasmine:
BalasHapusKeren ya motivasinya untuk jadi dokter, semoga niat baiknya terkabul yaaaa
Bagus sekali. Dan betul, kita tidak boleh menyerah dan harus terus berusahaa
BalasHapusWah nathasha keren banget ceritanya :)))
BalasHapusWoww nat2 kerenn banget ceritanyaa
BalasHapus