
ESSAY PERJALANAN MASUK UI
Perjalanan memasuki universitas terbaik di Indonesia, Universitas Indonesia (UI), bukanlah suatu perjalanan yang mudah, bagai usaha seekor unta yang ingin memasuki sebuah lubang jarum. Sebelum saya melanjutkan bercerita mengenai pengalaman memasuki FKUI, ada baiknya saya memperkenalkan diri saya terlebih dahulu. Saya adalah mahasiswa baru FKUI International 2016 yang bernama Nicholas Calvin. Saya tinggal di Kemacatan Kembangan, Jakarta Barat. Pada tahun 2016 ini, saya baru berhasil lulus dari SMA UPH College, Lippo Karawaci dengan nilai yang cukup memuaskan, dan kemudian pada akhir bulan Mei, saya memutuskan untuk mengikuti Seleksi Masuk UI (SIMAK) Internasional dengan pilihan memasuki Fakultas Kedokteran. Menurut saya, kelas internasional di UI menawarkan pengalaman belajar yang luar biasa, dengan program double degree dapat memberikan kesempatan untuk setiap muridnya untuk mencicipi pendidikan di luar negeri, yaitu United Kingdom (UK) atau Australia, dengan bahasa pengantar bahasa Inggris. Sehingga saya dapat mengembangkan potensi saya bukan hanya di dalam negeri saja tetapi secara global.
Perjalanan saya di dalam mendapatkan universitas idaman saya harus melewati berbagai masalah yang sempat membuat saya pusing dan tidak tenang ketika memikirkan masa depan saya. Keinginan saya untuk memasuki FK bermula ketika saya melakukan program magang di salah satu rumah sakit Siloam Hospitals Kebon Jeruk, saya sangat mengagumi kinerja para dokter dan bercita-cita agar dapat menjadi salah satu dari mereka di dalam usaha melakukan pelayanan kesehatan bagi masyarakat. Di dalam jalan saya dalam menemukan universitas kedokteran terbaik saya berkali-kali mencoba mengikuti tes di berbagai universitas di Indonesia, Singapura, maupun di Jepang. Tetapi, semua hasilnya adalah nihil – saya telah ditolak oleh Unika Atma Jaya, National University of Singapore (NUS), Nanyang Technological University (NTU), Mitsui Bussan Japan, dan Singapore University of Technology and Design (SUTD). Sampai sewaktu saya menjalani SIMAK KKI, saya hanya baru memiliki opsi FK Universitas Pelita Harapan (UPH) sebagai opsi pasti yang sudah menerima saya. Keikutsertaan saya dalam SIMAK KKI ini sudah saya persiapkan dengan sangat matang dengan berbagai usaha, salah satunya yaitu mengikuti bimbingan belajar intensif di salah satu tempat bimbingan belajar PTN ternama. Meskipun banyak orang mengatakan bahwa memasuki FKUI KKI tidaklah sulit, tetapi saya begitu terkejut melihat 595 peserta mencoba peruntungan di FKUI KKI dengan hanya 36 calon mahasiswa yang diterima, yaitu hanya sekitar enam persen dari seluruh peserta. Sampai sekitar tiga minggu setelah mengikuti SIMAK KKI saya ditelpon oleh pihak UI bahwa saya berkesempatan mengikuti tes interview dan tes psikologi sebagai syarat kelulusan SIMAK KKI dengan 71 calon mahasiswa lainnya yang berhasil terseleksi dari 595 orang. Hal ini membuat saya sangat gembira, tetapi hal ini berarti bahwa saya harus semakin serius karena interview dan tes psikologi ini hanya akan memilih 50% lulusan dari seluruh peserta. Dan pada tanggal 30 Juni 2016, saya kemudian dengan sangat berbahagia menemukan kata “Selamat! Anda telah diterima sebagai calon mahasiswa UI.” Di website penerimaan UI, hal ini membuat saya sangat gembira untuk dapat mencicipi pendidikan kedokteran di salah satu universitas terbaik di Indonesia. Usaha, kerja keras, dan perasaan dag dig dug selama menunggu pengunguman sudahlah terbayar, saya pun merasa sangat puas dan lega.
Sesudah saya berhasil memasuki FKUI, saya berharap bahwa saya dapat terus meningkatkan potensi diri agar saya dapat menjadi dokter yang berdaya guna bagi masyarakat melalui keseriusan dalam proses pembelajaran di FKUI sekaligus pembentukan karakter penggerak bangsa yang dapat diasah melalui keikut sertaan dalam berbagai organisasi di FKUI ataupun di UI secara keseluruhan. Saya berharap agar semangat saya dalam mengejar mimpi akan semakin terbakar agar saya dapat membuat orang tua saya berbangga dan saya dapat melayani semakin banyak orang, baik melalui ilmu medis ataupun sikap, tindakan, dan perkataan saya sehari-hari. Dan saya pun berharap dengan kehadiran saya di FKUI, saya berharap bahwa FKUI dapat terus berdiri kokoh dan terus berkembang agar mempunyai pengaruh besar bagi perkembangan bangsa dan negara di mata internasional.
Saya pun berpesan kepada seluruh manusia yang sedang mengalami masalah di dalam upaya mengejar mimpi dan cita-cita, untuk tidak pernah menyerah bekerja keras dan terus menaruh 110% kekuatan anda di dalam pekerjaan yang sedang anda lakukan, karena proses tidak akan perah mengkhianati hasil. Layaknya saya, yang terus menerus ditolak berbagai universitas, tetapi terus menerus mencoba dan berusaha, sehingga saya akhirnya mempunyai kesempatan mencicipi pendidikan dokter setanah air.
keren bgt perjuangannyaa semangat trs ya calvin!
BalasHapusHebat sekali calvin bisa mewujudkan mimpi kamu sebagi seorang dokter, selamat calvin!
BalasHapusTetap semangat ya, Calvin!
BalasHapusKeren perjuangannya keterima di fkui setelah daftar di banyak univ, selamat ya Calvin!
BalasHapusKeren dari SMA sudah magang..semoga harapannya terwujud yaa di FKUI !! semangat!!
BalasHapussma dahmagang asik keren
BalasHapussip bro..glad to know youu quite early hahaa. sukses terus yaaa caaal! NUS seharusnya regret pas ngereject lo hahaha
BalasHapusnic selamat ya diterima di fkui inter! suksees
BalasHapusLolos Simak KKI, Hebat!!
BalasHapusCongrats Cal ! Good luck on your further studies mate
BalasHapusMY BROO! so cool! sukses bareng future doctor!
BalasHapusOh ini ya yang no.1 nya GO?
BalasHapus