
Hallo, nama saya Patrick Feriano S. Saya biasa dipanggil dengan Patrick. Saya adalah mahasiswa FKUI 2016. Saya diterima di FKUI 2016 melalui jalur SBMPTN (Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri). Saya adalah putra pertama dari empat bersaudara. Saya mempunyai satu kakak perempuan dan dua adik laki-laki. Saya lahir pada 17 April 1998. Sebelum menjadi mahasiswa FKUI, saya adalah siswa SMAK Kolese Santo Yusup Malang.
Awalnya, saya berpikir bahwa masuk FKUI adalah suatu hal yang hampir tidak mungkin bagi orang seperti saya. Saya berpikir bahwa saya tidak mampu bersaing untuk mendapatkan satu tempat di FKUI ini. Tetapi setelah beberapa tahun berjalan, saya diyakinkan oleh teman-teman, guru, dan orang tua saya bahwa saya mampu melakukannya. Pada saat itulah muncul dipikiran saya FKUI bukan mimpi bagi saya, jika saya mau terus berusaha dan berdoa. Dan akhirnya saya berani mendaftarkan diri sebagai salah satu peserta yang memperebutkan satu kursi di FKUI ini.
Saya mulai mempersiapkan diri sejak masa liburan kenaikan kelas. Saya mulai mengulang membaca materi-materi yang sudah dipelajari dan yang akan dipelajari. Saya merangkum satu persatu materi-materi tersebut. Selain itu, saya mulai mengerjakan soal-soal SBMPTN tahun-tahun sebelumnya. Semua hal yang saya lakukan ini hampir menyita seluruh waktu saya. Saya harus melakukannya sambil mengerjakan tugas-tugas yang diberikan oleh guru. Bahkan untuk melakukan hal ini, saya hanya mempunyai tiga jam untuk tidur.
Dalam mempersiapkan diri saya, saya mempunyai beberapa tips untuk mengerjakan soal-soal tersebut, antara lain mencari dan mendiskusikan materi pelajaran yang belum dimengerti dengan teman dan juga guru, mengerjakan ualng soal-soal yang berhubungan dengan logika dan perhitungan, meninggalkan beberapa soal (karena kita tidak mengejar nilai sempurna melainkan persentase soal yang dapat dikerjakan) yang sangat sulit atau yang tidak mampu kita pahami, melatih mengerjakan soal menggunakan logika dengan kata lain tanpa mengikuti cara yang panjang lebar (karena waktu yang dibutuhkan sangat minimalis), jangan pelit dalam membagi ilmu yang kita sudah pahami, acuhkan setiap kegiatan yang dapat mengganggu fokus dan konsentrasi, istirahat yang cukup, makan makanan yang bergizi, saat mengerjakan soal harus percaya diri serta berhati-hati, jika tidak bisa mengerjakan soal percayalah bahwa para peserta lain juga tidak bisa, jangan pernah berpikir untuk gagal, dan jangan tinggalkan ibadah.
Setelah sekian lama menunggu, tibalah waktunya SBMPTN. Saya keluar ruangan ujian dengan perasaan yang bercampur aduk. Saya pulang dan berusaha melupakan kejadian tersebut. Saya berusaha untuk tidak membahas kejadian yang saya alami pada saat dilaksankannya SBMPTN. Saya berusaha untuk diam dan percaya bahwa saya sudah mengerjakannya dengan maksiamal.
Tibalah saatnya waktu untuk menerima pengumuman hasil SBMPTN. Saya hanya bisa berharap bahwa saya adalah salah satu siswa yang akan diterima di FKUI. Namun tidak cukup hanya berharap, saya juga harus mempersiapkan diri untuk kemungkinan bahwa saya tidak diterima. Saya mempersiapkan diri saya agar tidak patah semangat dan tetap berjuang untuk mendapatkan Perguruan Tinggi Negeri (PTN).
Setelah lama menunggu, tibalah saat yang hampir seluruh siswa, di Indonesia, nantikan. Saya merasa cemas, gelisah dan sangat takut. Saat itu, tepatnya pukul 14..00 WIB, pengumuman SBMPTN telah keluar. Saya berusaha membuka mirror yang ada tetapi karena banyaknya pengguna server yang saya gunakan error. Saya memilih untuk menunggu beberapa saat agar bisa mengakses mirror-mirror tersebut. Tetapi sebelum saya bisa membukanya, guru les saya ternyata sudah terlebih dahulu membukanya. Saat dia memberitahu bahwa saya diterima, saya sangat senang dan bangga. Semua perasaan gembira, bahagia, dan sedih tercampur jadi satu. Rasanya seperti saya baru mendapatkan hadian bernilai ratusan juta rupiah.
Tetapi semangat saya itu seketika luntur. Setelah saya mendengar bahwa teman seperjuangan saya tidak diterima di Perguruan Tinggi Negeri yang diinginkan. Saya merasa sedih mengingat hal-hal yang telah kami lalui sampai bisa mencapai titik ini. Saya hanya bisa meyakinkan mereka bahwa perjuangan mereka tidaklah sia-sia melainkan mereka masih punya kesempatan untuk mendapatkannya.
Setelah diterima di FKUI saya pasti mempunyai harapan-harapan pada diri saya, keluarga saya, dan FKUI saya. Harapan saya, saya dapat mengikuti setiap kegiatan pembelajaran di FKUI dan membawa FKUI menjadi lebih baik lagi. Harapan pada kelurga saya adalah tetap percaya bahwa saya mampu mengikuti setiap kegiatan pembelajaran di FKUI dan selalu mendukung serta mendoakan saya agar selalu melakukan yang terbaik. Bagi FKUI, saya harap semua anggota FKUI selalu manjadi keluarga dimanapun dan kapanpun dan kita, anggota FKUI, selalu saling melengkapi kekurangan yang ada di FKUI serta memajukan dunia Pendidikan Dokter di Indonesia menjadi lebih baik lagi.
Dan ingatlah ini :
“ sebesar apapun mimpi kita dapat kita wujudkan dengan kerja keras dan doa”
Alhamdulillah yaa, bisa mendapatkan tempat di FKUI setelah persainganmu nggiiii. Selamat!
BalasHapusAlhamdulillah yaa, bisa mendapatkan tempat di FKUI setelah persainganmu yang ketat, Patrick. Selamat yaa!
BalasHapusSelamat ya Patrick! Akhirnya perjuanganmu tidak sia-sia
BalasHapusPerjuanganmu hebat patrick
BalasHapus