[Perjalanan Menuju FKUI] Shafa Gendis Nurasty


Shafa Gendis Nurasty Nofara, 4 suku kata yang mewakili identitas saya sebagai manusia. Lahir pada tahun 1998 bulan september tanggal 18, saya dibesarkan dalam lingkungan yang dekat dengan pekerjaan seorang dokter. Ayah saya adalah seorang dokter ortopedi sekaligus guru kehidupan saya dalam menjalani kehidupan sehari hari. Ketika saya masih kecil, saya cenderung takut dengan pekerjaan seorang dokter, tidak jarang saya menangis jerit ketika akan disuntik, bahkan ketakutan ketika  mendengar cerita bahwa menjadi dokter harus bertatap muka dengan mayat. Namun, saat saya beranjak dewasa, saya semakin mengerti tentang peran dokter dalam kehidupan. Mimpi saya sejak kecil adalah menjadi seseorang yang harum namanya dan memiliki pengaruh besar dalam kehidupan bermasyarakat. Bidang kesehatan adalah bidang yang menarik minat saya untuk memilih jurusan, karena pada bidang inilah dinamika makhluk hidup dan lingkungan saling mendukung satu sama lain. Profesi yang dekat dengan masyarakat dan memiliki peran penting dalam rumpun kesehatan adalah sebagai seorang dokter. Menjadi dokter bukanlah hanya sekedar menyembuhkan pasien secara jasmani namun juga secara psikologis. Dimulai dari cara dan sikap seorang dokter merawat pasien. Pada hubungan ini terlihat bagaimana seorang dokter dapat memengaruhi pasien atau masyarakat umum untuk hidup dengan mencintai tubuh sendiri.
Tiga tahun semasa saya SMA, saya sangat memepertimbangkan jurusan yang akan saya pilih. Pada tahun pertama saya menjadi anak SMA, walaupun saya memilih jurusan IPA, saya bermimpi untuk menjadi seorang sutradara. Saya ingin bekerja dalam dunia cinematografi dan membuat cerita-cerita seru yang dapat menginspirasi orang lain untuk menjalani hidupnya. Namun, seiring saya dewasa, saya merasa bahwa menjadi sutradara tidak dapat berhubungan secara langsung dengan masyarakat. Saya ingin bekerja di lapangan yang dekat dengan masyarakat dan dapat berkontribusi secara langsung. Akhirnya, saya memilih pendidikan dokter sebagai pilihan utama saya. Memilih jurusan pendidikan dokter Universitas Indonesia bukanlah hal yang mudah bagi saya. Saya dihadapkan dengan ribuan bahkan mungkin ratusan calon mahasiswa lain yang memilih jurusan ini. Ketika saya telah membulatkan pilihan, pada saat itu saya bertekad untuk belajar lebih giat dari orang lain. Dengan post it, saya menuliskan target yang harus saya gapai serta kata-kata semangat dan menempelkannya di dinding dekat meja belajar saya. Sampai seluruh meja belajar saya penuh warna warni kata semangat dan catatan pelajaran. Masih hangat ingatan saya mengenai suka duka yang saya alami pada saat itu, ada kalanya saya hanya terbaring di tempat tidur dan meratapi ketakutan saya terhadap masa depan. Ketika saya merasa lelah dan takut, selalu ada pelukan dan motivasi hangat yang guru saya berikan. Orang tua saya yang mendukung  pilihan saya sebagai dokter, tidak kunjung berhenti mendoakan agar saya dapat berdiri bersama teman-teman FKUI 2016.  
Satu kata mutiara dalam bahasa inggris yang membangun motivasi saya agar tidak mudah menyerah. “Fake it until you make it” yang artinya berpura-pura lah sampai kamu menggapainya. Seluruh lelah dan takut harus kita hadapi dengan berpura-pura berani sehingga dapat menstimulasi otak kita agar terus semangat dalam menghadapi segala ujian yang diberikan oleh Tuhan YME kepada kita. Diterima menjadi mahasiswa baru FKUI adalah akhir sekaligus awal suatu perjuangan untuk menjadi ‘seseorang’ dalam hidup saya sekaligus dalam hidup masyarakat. Terakhir, saya berharap 20 tahun ke depan saya dapat melihat teman-teman FKUI 2016 mejadi dokter-dokter sukses yang bijaksana dan mengharumkan nama bangsa dengan memajukan kehidupan bermasyarakat di Indonesia pada bidang kesehatan.

Komentar

  1. Semangat calon bu dokter shaffa BD

    BalasHapus
  2. Semoga seiring dengan bertambahnya umur, makin jelas cita-cita yang ingin diraiih

    BalasHapus
  3. Allah SWT memang selalu mendengar doa doa hambanya ya shaf!

    BalasHapus
  4. shafa jadi sutradara film kyk grey's anatomy aja :D

    BalasHapus
  5. ENDANG FARIHATUL IZZA15 Agustus 2016 pukul 21.43

    kolaborasi dokter sama sutradara seru nihhh :(((

    BalasHapus

Posting Komentar