Assalamualaikum Wr. Wb.
Perkenalkan nama saya Tri Retno Yova Meidina. Biasa dipanggil Yova. Saya lulusan dari
SMA Negeri 5 Kota Bengkulu. Tahun ini saya diterima di Fakultas Kedokteran Universitas
Indonesia (FKUI). Saya diterima melalui jalur undangan atau biasa kita kenal SNMPTN.
Mungkin banyak yang bertanya “mengapa saya memilih FKUI?”. Tentu saja karena FKUI
merupakan yang terbaik di Indonesia. Banyak siswa yang ingin masuk FKUI dan saya menjadi
salah satu siswa “beruntung” yang bisa masuk ke FKUI.
Selama SMA saya berusaha untuk mendapatkan nilai yang baik dengan cara belajar dengan
sungguh-sungguh, berlaku jujur, disiplin, dan tak lupa pula berdoa. Saya juga tidak malu untuk
bertanya kepada guru-guru, teman-teman, dan orang tua tentang pelajaran-pelajaran yang tidak
saya mengerti. Saya beruntung mempunyai kedua orang tua saya yang berprofesi sebagai guru.
Selama kelas 1 dan 2 SMA, saya tidak mengikuti bimbel-bimbel seperti teman saya. Hanya
kedua orang tua sayalah yang mengajari saya.
Pada kelas 3 inilah untuk pertama kalinya saya mengikuti bimbel di salah satu tempat
bimbel di Bengkulu. Selain bimbel, saya juga membuat kelompok belajar dengan teman-teman
saya. Menurut saya belajar kelompok ini lebih efektif dari pada saya harus belajar sendiri di
rumah. Saat duduk di bangku kelas 3 SMA, saya selalu menyempatkan untuk berlatih soal-soal
SBMPTN, setidaknya 5 soal setiap hari per mata pelajaran. Serta saya lebih aktif untuk bertanya
pada guru-guru tentang pelajaran yang tidak saya mengerti.
Saya sempat tidak bisa tidur saat selesai memfinalisasi pilihan SNMPTN, dan selalu
berpikir “apakah saya dapat diterima di FKUI?”. Namun saya tidak banyak berharap pada
SNMPTN. Sehingga saya harus menyiapkan diri saya untuk menghadapi SBMPTN. Akhirnya
masa-masa ini berlalu hari demi hari. Saat tanggal 9 Mei 2016 pukul 13.00 keluarlah
pengumuman SNMPTN. Awalnya saya tidak ingin melihat pengumuman SNMPTN. Saya
meminta tolong pada keluarga saya untuk melihat pengumuman tersebut. Namun pada saat
waktunya tiba, saya berambisi untuk melihat sendiri pengumuman SNMPTN. Saya sangat
terharu saat melihat hasil SNMPTN. Semua rasa bercampur aduk seperti senang, bahagia,
terharu, dan sedih harus meninggalkan orang tua.
Saya berharap setelah saya masuk FKUI, saya bisa menjadi dokter yang dicintai oleh
pasien, menjadi dokter yang bersedia mendengar segala sesuatu keluh kesah pasien, dan yang
terpenting adalah saya bisa membuat pasien saya tersenyum. Saya juga berharap semoga saya
bisa menjadi dokter yang tidak memandang sebelah mata pasien dari kalangan bawah. Karena
setiap manusia punya hak yang sama untuk mendapatkan pengobatan dari seorang dokter.
Saya berharap pula keluarga saya selalu menyemangati saya dan mendoakan saya. Karena
peran keluarga sangatlah penting dalam menggapai sebuah mimpi. Doa orang tua sangat
memberi kekuatan pada saya. Dan saya berharap pula FKUI dapat menjadi wadah bagi saya
untuk mewujudkan mimpi-mimpi saya.
Saya selalu teringat oleh kalimat “Bahwa sukses itu berawal dari mimpi”. Kalimat inilah
yang menjadi motivasi saya untuk memilih FKUI. Tips untuk teman-teman yang akan memilih
kuliah melalui jalur SNMPTN teman-teman harus pintar-pintar melihat peluang, mencari
informasi-informasi tentang SNMPTN, dan manfaatkan waktu dengan sebaik-baiknya karena
kelas 3 jadwal teman-teman sangatlah padat. Mungkin cara belajar kelompok juga bisa
membantu teman-teman. Teman-teman juga harus tetap fokus pada target yang akan teman-
teman raih dan yang paling penting adalah berdoa kepada Tuhan yang Maha Esa. Serta
meminta restu dari kedua orang tua teman-teman. Karena restu orang tua merupakan restu
Tuhan.
Perkenalkan nama saya Tri Retno Yova Meidina. Biasa dipanggil Yova. Saya lulusan dari
SMA Negeri 5 Kota Bengkulu. Tahun ini saya diterima di Fakultas Kedokteran Universitas
Indonesia (FKUI). Saya diterima melalui jalur undangan atau biasa kita kenal SNMPTN.
Mungkin banyak yang bertanya “mengapa saya memilih FKUI?”. Tentu saja karena FKUI
merupakan yang terbaik di Indonesia. Banyak siswa yang ingin masuk FKUI dan saya menjadi
salah satu siswa “beruntung” yang bisa masuk ke FKUI.
Selama SMA saya berusaha untuk mendapatkan nilai yang baik dengan cara belajar dengan
sungguh-sungguh, berlaku jujur, disiplin, dan tak lupa pula berdoa. Saya juga tidak malu untuk
bertanya kepada guru-guru, teman-teman, dan orang tua tentang pelajaran-pelajaran yang tidak
saya mengerti. Saya beruntung mempunyai kedua orang tua saya yang berprofesi sebagai guru.
Selama kelas 1 dan 2 SMA, saya tidak mengikuti bimbel-bimbel seperti teman saya. Hanya
kedua orang tua sayalah yang mengajari saya.
Pada kelas 3 inilah untuk pertama kalinya saya mengikuti bimbel di salah satu tempat
bimbel di Bengkulu. Selain bimbel, saya juga membuat kelompok belajar dengan teman-teman
saya. Menurut saya belajar kelompok ini lebih efektif dari pada saya harus belajar sendiri di
rumah. Saat duduk di bangku kelas 3 SMA, saya selalu menyempatkan untuk berlatih soal-soal
SBMPTN, setidaknya 5 soal setiap hari per mata pelajaran. Serta saya lebih aktif untuk bertanya
pada guru-guru tentang pelajaran yang tidak saya mengerti.
Saya sempat tidak bisa tidur saat selesai memfinalisasi pilihan SNMPTN, dan selalu
berpikir “apakah saya dapat diterima di FKUI?”. Namun saya tidak banyak berharap pada
SNMPTN. Sehingga saya harus menyiapkan diri saya untuk menghadapi SBMPTN. Akhirnya
masa-masa ini berlalu hari demi hari. Saat tanggal 9 Mei 2016 pukul 13.00 keluarlah
pengumuman SNMPTN. Awalnya saya tidak ingin melihat pengumuman SNMPTN. Saya
meminta tolong pada keluarga saya untuk melihat pengumuman tersebut. Namun pada saat
waktunya tiba, saya berambisi untuk melihat sendiri pengumuman SNMPTN. Saya sangat
terharu saat melihat hasil SNMPTN. Semua rasa bercampur aduk seperti senang, bahagia,
terharu, dan sedih harus meninggalkan orang tua.
Saya berharap setelah saya masuk FKUI, saya bisa menjadi dokter yang dicintai oleh
pasien, menjadi dokter yang bersedia mendengar segala sesuatu keluh kesah pasien, dan yang
terpenting adalah saya bisa membuat pasien saya tersenyum. Saya juga berharap semoga saya
bisa menjadi dokter yang tidak memandang sebelah mata pasien dari kalangan bawah. Karena
setiap manusia punya hak yang sama untuk mendapatkan pengobatan dari seorang dokter.
Saya berharap pula keluarga saya selalu menyemangati saya dan mendoakan saya. Karena
peran keluarga sangatlah penting dalam menggapai sebuah mimpi. Doa orang tua sangat
memberi kekuatan pada saya. Dan saya berharap pula FKUI dapat menjadi wadah bagi saya
untuk mewujudkan mimpi-mimpi saya.
Saya selalu teringat oleh kalimat “Bahwa sukses itu berawal dari mimpi”. Kalimat inilah
yang menjadi motivasi saya untuk memilih FKUI. Tips untuk teman-teman yang akan memilih
kuliah melalui jalur SNMPTN teman-teman harus pintar-pintar melihat peluang, mencari
informasi-informasi tentang SNMPTN, dan manfaatkan waktu dengan sebaik-baiknya karena
kelas 3 jadwal teman-teman sangatlah padat. Mungkin cara belajar kelompok juga bisa
membantu teman-teman. Teman-teman juga harus tetap fokus pada target yang akan teman-
teman raih dan yang paling penting adalah berdoa kepada Tuhan yang Maha Esa. Serta
meminta restu dari kedua orang tua teman-teman. Karena restu orang tua merupakan restu
Tuhan.
selamat ya! semoga sukses menjadi dokter!
BalasHapusSemangat terus menggapai cita-cita kamu menjadi dokter ya, Yov! Semoga sukses, Amin!
BalasHapusWah hebatt,Yov!semangat terus dan sukses ya buat kedepannyaa:D
BalasHapusYov datang jauh dari bengkulu..
BalasHapusHehehe kamu hebat
kita berjuang bareng ya buat jadi dokter
Cie Yova anak rantau. Sukses ya, Yovaa! Jangan lupa kontribusi ke daerah asal. :)
BalasHapusMantap banget nih yova, keren deh!
BalasHapusSemangat yova! Keren!
BalasHapusKeren yovv semoga sukses bareng yaa
BalasHapusMantaapp yovaa semangat terus yaah :)
BalasHapus