[Perjalanan Menuju FKUI] Yasmine Ayu



Nama saya adalah Yasmine Ayu Dwinastiti atau biasa dipanggil Yasmine, saya umur 18 tahun dan saya lahir di Surabaya, 22 Juni 1998. Saya tinggal di Surabaya sejak kecil dan pindah ke Jakarta sejak kelas 3 SD dan saya bersekolah di SDN Tebet Timur 19 Pagi , SMPN 115 Jakarta dan SMAN 8 Jakarta.
Saat saya menginjak kelas 12 atau 3 SMA saya baru berfikir kemana tujuan saya selanjutnya dan apa tujuan saya selanjutnya. Saya berasal dari sma yang mana peminat Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia sangat banyak, hanya hitungan jari jika dihitung mereka yang berminat fakultas kedokteran universitas lain. Namun, saya sadar bahwa jika saya berusaha dengan sungguh-sungguh saya pasti bisa menggapai impian saya untuk berkuliah di Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia.
Menurut saya Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia merupakan fakultas yang terbaik dan favorit, Universitas Indonesia merupakan universitas yang terbaik menurut saya walaupun banyak orang diluar sana yang berkata sebaliknya. Saya sudah mengetahui bahwa bertahan di fakultas ini tidaklah mudah tetapi saya bersedia melakukan yang terbaik, karena perjuangan saya untuk berkuliah disini juga tidaklah mudah.
Saya tidak termasuk 75% peserta yang berhak mengikuti SNMPTN, tetapi saya mencoba melalui jalut talent scouting tetapi saya gagal saat tahap wawancara. Saya sedih saat saya tidak diterima pada jalur internasional karena yang saya impikan sejak awal adalah Fakultas Kedokteran KKI karena saya ingin berkuliah di luar negeri, saya ingin memiliki double degree saat saya lulus nanti. Tetapi itu tidak mematahkan semangat saya, bahkan justru menambah semangat saya dan membuka pikiran saya bahwa saya ingin menjadi dokter dan dimanapun saya menimba ilmu nanti tidak masalah. Saya sadar bahwa usaha saya masih kurang maksimal dan saya masih belum bisa mencerna pelajaran dengan maksimal. Saya menjalani program bimbel dan 2 les privat setiap harinya, saya juga membuat rangkuman dari buku dan catetan bimbel dan les privat yang saya jalani. Selain dalam hal akademik, tidak lupa saya selalu meminta agak diberikan yang terbaik, kekuatan dan ketabahan kepada Tuhan. Semua hal kecil yang diperbuat sangatlah berarti dalam hal seperti ini, saya melakukan belajar kelompok setiap hari nya sampai hari ujian, mengajari teman yang kurang mengerti, membahas soal try out bersama setelah try out, dan lain lain.
Waktu yang paling menegangkan menurut saya bukanlah saat menghadapi ujian atau belajar sebelumnya, tetapi setelah ujian. Karena itu adalah masa-masa dimana tidak ada yang bisa dilakukan kecuali berdoa kepada Tuhan agar Tuhan memberikan yang terbaik dan menjaga keselamatan lembar jawaban dari hal-hal yang tak terduga. Saat hari H pengumuman, saya memilih untuk membuka sendirian agar saya bisa menyiapkan semuanya yang akan terjadi kedepannya, saat saya mengetahui bahwa saya diterima tidak ada yang bisa saya lakukan selain menangis dan bersyukur kepada Tuhan, dan juga berterimakasih kepada orang tua dan keluarga saya juga teman-teman saya yang selalu mendukung dan menyemangati saya selama 1 bulan terakhir.
Saya berharap saya akan menjadi orang yang lebih baik lagi kedepannya, menjadi pribadi yang memberi manfaat bagi sekitar, dan mengharumkan nama almamater-almamater saya sebelumnya. Saya berharap saya akan tetap menjadi kebanggaan keluarga saya, dan saya berharap keluarga saya akan tetap mendukung saya apapun yang pilih dan lakukan nanti. Saya juga berharap agar FKUI kedepannya agar tetap jadi yang terbaik dan menginspirasi siswa-siswa untuk belajar lebih giat kedepannya.
Setelah apa yang telah saya lalui selama ini saya sadar bahwa Tuhan akan memberikan yang terbaik bagi kita , jadi percayalah atas apa yang kita dapat adalah yang terbaik bagi kita dan Tuhan telah mempersiapkan sesuatu yang indah kedepannya nanti.
“Everything happens for a reason, and if your past didn’t happen the way it did, you wouldn’t be who you are today.”

Komentar

Posting Komentar