[Perjalanan Menuju FKUI] Yasmine Syifa Nabila Budi


Hai semuanya,sebelumnya perkenalkan namaku Yasmine Syifa Nabila Budi dari SMAN 8 Jakarta sekarang aku adalah Mahasiswa Baru Univeristas Indonesia. Aku akan bercerita sedikit tentang perjuangan dan tentunya kenapa aku ingin dan akhirnya berhasil menjadi Mahasiswa FKUI Angkatan 2016.

Awalnya keinginan untuk menjadi dokter adalah sesuatu yang semu dimata saya,dari kecil saya selalu ingin menjadi Astronot,orang tua saya menganggap ini hanya mimpi kecil belaka namun saya masih berfikiran demikian. Orang tua dilain pihak lebih memnita saya untuk menjadi dokter karena dengan minat saya terhadap ilmu pengetahuan yang sangat besar,dokter adalah salah satu pilihan logis. Namun sebagai balita yang belum mengerti banyak sekali usaha yang dilakukan orang tua saya agar saya mau menjadi dokter,salah satunya Star Trek. Orang tua saya,yang adalah penggemar,menjelaskan kepada saya bahwa dokter pun dapat menjadi astronot dan pekerjaan ini memang mampu memuaskan dahaga saya akan ilmu pengetahuan.

Sewaktu saya kecil,saya selalu datang ke satu dokter yang menurut saya sangat hebat. Karena adik saya yang setiap bulan pasti sakit,pertemuan kami pun menjadi rutin. Setiap bulan bahkan minggu saya akan selalu datang dan menjadi ‘asisten’ beliau. Saya akan duduk di pojokan dan melihat dia melakukan pekerjaannya ,entah kenapa walau hal itu terlihat sangat simpel dan biasa baginya,namun ini memberikan banyak efek kepada diri saya dalam hal motivasi. Perlakuan dia terhadap saya pada waktu itu,menumbuhkan tak hanya satu namun banyak bibit motivasi dan alasan saya bertahan pada mimpi ini sekian lamanya.

Kembali lagi,mimpi hanyalah mimpi jika tidak ada usaha didalamnya. Setelah merasa pasti dengan pilihan saya untuk menjadi dokter,banyak masalah yang saya hadapi,mulai dari perubahan hati terhadap profesi ini,kesulitan dalam hal akademis namun mimpi bukan hanyalah mimpi bagi saya. Saat saya masuk SMAN 8 Jakarta kemauan saya akan FKUI pun sudah mantap. Saya melakukan apapun yang saya bisa untuk meraih mimpi saya ini. Mulai dari belajar hingga pagi dan mengikuti lomba-lomba untuk menambah prestasi saya.

Kesulitan kembali datang saat saya di kelas 3,banyak hal membuat saya kembali berfikir untuk mengurungkan niat saya untuk menjadi dokter. Mulai dari teman-teman dekat saya yang mulai menetapkan hati mereka ke universitas-universitas pilihan mereka masing-masing ,semangat belajar yang mulai turun,masalah pribadi yang semakin menumpuk dan orang tua yang kadang masih berbeda pendapat dan masih banyak lagi. Namun saya bangkit dan kembali belajar dan kembali berusaha,seluruh jerih payah saya lakukan agar saya dapat sukses ke depannya,masuk ke salah satu universitas terbaik di Indonesia.

Permasalahan semakin menjadi-jadi pada awal tahun 2016. Depresi berat menimpa diri saya dan akhirnya saya kembali memikirkan matang-matang pilihan saya terdapat FKUI. Banyak hal menjadi pertimbangan saya lagi,keinginan untuk melanjutkan studi di Bidang Tehnik atau bahkan untuk kuliah di Prodi Sosial dan Humaniora. Hingga akhirnya saya pun mendaftar untuk SNMPTN dan disaat ini lah saya memilih jurusan yang tidak ada hubungannya dengan Kedokteran. Semua ini saya lakukan dengan harapan jika memang kedepannya jalan saya bukanlah Kedokteran saya akan menerimanya dan tetap melanjutkan apa yang akan diberikan Tuhan kepada saya pada saat itu karena memang menurut saya SNMPTN itu adalah jalur Tuhan dimana Dia akan memilihkan yang terbaik untuk hambanya. Namun,orangtua saya juga menghimbau agar saya mengikuti Talent Scouting juga,untuk menambah kemungkinan saya untuk menjadi Dokter. Walau banyak rintangan,orang tua saya tetap mendukung dan berkata bahwa Kedokteran adalah pilihan terbaik untuk saya.

Hari itu adalah hari pembagian hasil UN,sekaligus waktu saya intensif. Siang harinya,sesuai jadwal adalah hari kami para pelajar Indonesia untuk mengetahui apakah kami diterima lewat jalur SNMPTN. Pada hari itu saya tidak fokus sama sekali,tak ada keinginan untuk saya melihat hasil SNMPTN tersebut. Setelah teman-teman saya menawarkan untuk membuka akun saya,disitulah saya tahu bahwa pilihan saya adalah yang salah. TIDAK DITERIMA dengan warna merah itulah yang saya lihat pertama kali saya melihat akun saya. Sedih,Lega? Tidak ada yang saya rasakan saat itu.

Minggu itu 50% teman saya menghilang dari bimbel,mereka dengan tulisan “DITERIMA” di akunnya,
walau sudah tidak pernah terlihat dimata tetap menyemangati syaa untuk selalu berpikir positif untuk tetap berusaha dan tentunya melihat hasil seleksi Talent Scouting saya seminggu kemudian.
Hari itu pun datang,semangat saya hari itu tidak ada. Tidur tidak tenang,makan pun juga tak tenang. Sampai akhirnya jam 3 pengumuman pun saya buka dan akhirnya,NPM saya pun muncul. Universitas Indonesia sudah memilih saya sebagai salah satu Calon Mahasiswa Barunya.
Disinilah saya merasa,dan akhirnya sadar. Kedokteran adalah pilihan saya dan tempat saya harus bertahan. Saya harus tetap berusaha dan terus berusaha agar perjalanan ini berarti di akhirnya dan memberikan hasil yang sudah saya harapkan dari apa yang ada di mimpi saya.

Kedepannya saya bertekad untuk terus melanjutkan pendidikan dokter saya hingga saya menjadi spesialis bedah syaraf dan terus berkarya di bidang kedokteran. Mimpi saya tak banyak,saya hanya ingin membantu membawa citra kedokteran ke tempat yang jauh lebih baik dan lebih berkualitas baik untuk para dokternya maupun untuk masyarakat dimana kami ditempatkan.

Untuk penutup saya akan memberikan sedikit kata-kata mutiara yang selalu membuat saya bangun dan bersemangat di pagi hari. Kamu yang sekarang bukanlah kamu yang kemarin. Hanya karena ada kesalahan kemarin,itu bukan identitas kamu,kamu bukanlah kesalahan,tapi kamu adalah siswa seumur hidup yang selalu bisa belajar dari kesalahan. Ingatlah ini dan semoga kita bisa bertemu di tangga kesuksesan bersama-sama. Terimakasih sudah membaca ceritaku,salam FKUI 2016! JUARA!

Komentar

Posting Komentar